Manusia Berekor ini Dianggap Jelmaan Dewa Hanuman

Bagikan ke teman :
...
Bisnis forex adalah salah satu bisnis online yang sangat diminati saat ini ditengah wabah pandemi yang tak kunjung usai. Justru pandemi saat ini bisa menjadi opportunity bagi kita untuk mendapatkan peluang meraih penghasilan tambahan. Segera BUKA AKUN kamu dan isi depositmu dan mulai Trading sekarang !!! Cara Buka Akun | Cara Deposit


Tak pernah sepi berada di dekat Chandre Oraon, 35 tahun. Pemetik teh ini memiliki ekor sepanjang 14,5 inci di punggung bawahnya, hal yang membuatnya dipercaya sebagai reinkarnasi dari Dewa Hanuman, yang merupakan seekor monyet.

Maka, ke mana pun pria asal Alipurduar, India, ini pergi, pengikutnya selalu membuntuti. Banyak yang menganggapnya sebagai seorang dewa hidup.

Oraon memiliki ekor sejak lahir. Beberapa orang Hindu percaya itu pertanda dia adalah inkarnasi dari dewa monyet yang dikenal sebagai Hanuman.

Menurut Oraon, melewati masa kecil sebagai 'Dewa Hanuman' tidaklah mudah. Ia kerap menjadi olok-olokan teman-temannya karena ekor itu. Ketika menginjak dewasa, ia ditolak oleh lebih dari 20 wanita sebelum bertemu dengan istrinya sekarang, Maino.

Karena terpesona dengan sang Hanuman-kah Maino memutuskan menikah? "Tidak. Dia tak tampan. Ibu saya dan ayah saya meninggal ketika saya masih muda. Jadi saudara-saudara saya ingin saya cepat menikah," kata Maino seperti dikutip Mirror.

Barcroft TV memberitakan tidak hanya ekor yang membuat orang percaya dia dewa monyet. Pekerjaan Oraon memetik daun teh mengharuskan dia untuk memanjat pohon seperti monyet.

Kini, sejak berita tentangnya tersebar, pengikutnya hampir datang dari seluruh wilayah di India. Mereka meyakini akan mendapat banyak berkah jika berhasil menyentuh ekor Oraon.

Monika Lakda, salah satu pengunjung, menyatakan ia melakukan perjalanan hampir semalaman untuk melihat Oraon di kuilnya. Ia berharap berkah Oraon akan mampu menyembuhkan demam keponakannya. "Kami sudah memberinya obat, tetapi tidak berhasil. Jadi kami datang ke sini untuk mencari berkatnya," katanya, seperti dikutip Daily Mail.

Bhushan Chakraborty, petugas medis setempat, mengatakan kepada Indian Express bahwa Oraon mungkin berperilaku seperti dewa monyet, dengan memanjat pohon secara cekatan dan vegetarian. Namun, kata dia, kondisi Oraon sesungguhnya merupakan cacat bawaan.

Kondisi Oraon, kata dia, sebenarnya adalah bentuk spina bifida, ketika tulang belakang tidak menutup semua. Beberapa orang dengan kondisi ini mengalami pertumbuhan seperti ekor pada punggung bawah mereka, kadang disertai surai rambut. Menyembuhkan kelainan ini bisa dilakukan dengan operasi.

Sumber

Pembaca kami juga menyukai