Dongeng tentang putri yang bertemu dengan pangeran impian dan film-film ber-genre romantis, memang jadi 'santapan' wanita. Dibandingkan pria, wanita juga cenderung lebih romantis. Namun, dalam hal menyatakan perasaan cinta, justru pria yang akan mengakuinya pertama kali.
Menurut sebuah studi, 70 persen pria selalu menjadi yang pertama dalam menyatakan cinta. Penelitian ini dilakukan oleh MIT Sloan School of Management di Cambridge, Massachusetts, Amerika Serikat, terhadap respoden berusia 20 hingga 60 tahun.
Para peneliti yang merupakan para psikolog sosial juga menemukan bahwa seseorang akan lebih bahagia mendengar pernyataan cinta setelah melakukan hubungan intim dengan pasangannya. Mereka juga menjelaskan bahwa hal ini terjadi karena kedua gender secara genetis diprogram untuk menginvestasikan hubungan yang didesain untuk menghasilkan keturunan.
"Ada sebuah dorongan yang memaksa keinginan seseorang untuk mengucapkan cinta dan memicu perasaan ketika seseorang mengatakan cinta," ujar Josh Ackerman, pemimpin penelitian pada Journal of Personality and Social Psychology, dikutip dari Daily Mail.
Menurut penelitian ini, waktu mengatakan cinta akan menjadi jawaban dari pertanyaan apakah pasangan Anda akan setia sampai akhir hayat. Diketahui, bahwa orang yang mengatakan cinta sebelum berhubungan intim dengan pasangannya, cenderung tidak tertarik pada hubungan jangka panjang.
"Jika seseorang mengatakan cinta sebelum hubungan seks terjadi, dia masih memiliki keraguan pada hubungan jangka panjang," ujar Dr. Ackerman.
Namun, ia menambahkan, jika pasangan Anda mengatakan cinta setelah Anda berhubungan seks, itu bisa menjadi indikator tentang bagaimana perasaan mereka sebenarnya.
"Tidak ada keraguan bahwa mereka mencoba mendapatkan hal yang lebih dari hubungannya dengan Anda," kata Dr. Ackerman.
Menurut sebuah studi, 70 persen pria selalu menjadi yang pertama dalam menyatakan cinta. Penelitian ini dilakukan oleh MIT Sloan School of Management di Cambridge, Massachusetts, Amerika Serikat, terhadap respoden berusia 20 hingga 60 tahun.
Para peneliti yang merupakan para psikolog sosial juga menemukan bahwa seseorang akan lebih bahagia mendengar pernyataan cinta setelah melakukan hubungan intim dengan pasangannya. Mereka juga menjelaskan bahwa hal ini terjadi karena kedua gender secara genetis diprogram untuk menginvestasikan hubungan yang didesain untuk menghasilkan keturunan.
"Ada sebuah dorongan yang memaksa keinginan seseorang untuk mengucapkan cinta dan memicu perasaan ketika seseorang mengatakan cinta," ujar Josh Ackerman, pemimpin penelitian pada Journal of Personality and Social Psychology, dikutip dari Daily Mail.
Menurut penelitian ini, waktu mengatakan cinta akan menjadi jawaban dari pertanyaan apakah pasangan Anda akan setia sampai akhir hayat. Diketahui, bahwa orang yang mengatakan cinta sebelum berhubungan intim dengan pasangannya, cenderung tidak tertarik pada hubungan jangka panjang.
"Jika seseorang mengatakan cinta sebelum hubungan seks terjadi, dia masih memiliki keraguan pada hubungan jangka panjang," ujar Dr. Ackerman.
Namun, ia menambahkan, jika pasangan Anda mengatakan cinta setelah Anda berhubungan seks, itu bisa menjadi indikator tentang bagaimana perasaan mereka sebenarnya.
"Tidak ada keraguan bahwa mereka mencoba mendapatkan hal yang lebih dari hubungannya dengan Anda," kata Dr. Ackerman.
• VIVAnews