Selembar prangko Guyana Inggris bernilai satu sen dari tahun 1856, satu-satunya yang masih tersisa dari seri perangko tersebut, terjual seharga 9,5 juta dolar AS atau sekitar Rp 113,5 miliar dalam lelang di Sotheby's, Selasa (17/6) waktu setempaast.
Prangko Guyana Inggris yang dipamerkan di rumah lelang Sotheby's di London, Inggris, pada 2 Juni 2014. |
Harga setinggi itu menjadikan benda mungil berukuran 2,5 x 3,2 cm dengan cetak hitam pada kertas magenta tersebut sebagai prangko termahal yang pernah dijual dalam lelang dan benda termahal berdasar ukuran dan bobot, demikian menurut rumah lelang.
"Ini menjadi harga tertinggi yang pernah dibayar untuk satu prangko," kata David Redden, kepala bagian buku dan manuskrip seluruh dunia pada Sotheby's.
"Ini selalu menjadi prangko paling terkenal di dunia. Ini adalah salah satu benda dengan mistik besar yang tumbuh selama bertahun-tahun," katanya.
Rekor penjualan selembar prangko sebelumnya adalah sekitar 2,2 juta dolar AS untuk satu prangko Swedia, Treskilling Yellow, salah warna tahun 1855 yang terjual tahun 1996.
Prangko Guyana Inggris dijual oleh jutawan John du Pont, pewaris perusahaan kimia du Pont yang meninggal dunia di penjara pada 2010 dalam usia 72 tahun. Ia menjalani hukuman penjara karena menembak juara gulat Amerika Serikat, David Schultz, tahun 1996.
Sumber
"Ini menjadi harga tertinggi yang pernah dibayar untuk satu prangko," kata David Redden, kepala bagian buku dan manuskrip seluruh dunia pada Sotheby's.
"Ini selalu menjadi prangko paling terkenal di dunia. Ini adalah salah satu benda dengan mistik besar yang tumbuh selama bertahun-tahun," katanya.
Rekor penjualan selembar prangko sebelumnya adalah sekitar 2,2 juta dolar AS untuk satu prangko Swedia, Treskilling Yellow, salah warna tahun 1855 yang terjual tahun 1996.
Prangko Guyana Inggris dijual oleh jutawan John du Pont, pewaris perusahaan kimia du Pont yang meninggal dunia di penjara pada 2010 dalam usia 72 tahun. Ia menjalani hukuman penjara karena menembak juara gulat Amerika Serikat, David Schultz, tahun 1996.
Sumber