Bukti rekaman pembicaraan yang diduga dilakukan Ketua DPR Setya Novanto dengan petinggi PT Freeport Indonesia (PT FI) yang juga diikuti pengusaha Reza Chalid telah diserahkan ke Mahkamah Kehormatan Dewan sore tadi.
Rekaman itu berisi percapakan diduga antara Setya Novanto bersama pengusaha minyak Reza Chalid dengan pimpinan PT Freeport yang dilakukan di sebuah hotel di kawasan Pacific Place, SCBD, Jakarta.
Isi rekaman percakapan itu ditanyangkan secara eksklusif di acara Mata Najwa diMetro TV, Rabu (18/11/2015).
Berikut isi rekaman pecakapan yang diduga dilakukan antara Ketua DPR Setya Novanto bersama pengusaha Reza Chalid dan pimpinan Freeport Maroef Sjamsuddin tersebut:
Kalau komitmen, Freeport komitmen. Begitu ada permainan, komitmen jalan. Saya pertaruhkan. Karena enggak mungkin pak. Saya pertaruhkan. Karena enggak mungkin pak, Freeport sudah menanam USD4 miliar. Sudah.
Yang sudah persiapkan underground. Untuk mempersiapkan insfrasturktur dan operasional. Tanpa kepastian mereka, jangan ragu atas komitmen itu.
Terus untuk smelter, nanti Desember kita akan menaruh lagi USD700 ribu. USD700 ribu. Itu komitmen fee. Tanpa ada kepastian lho pak. Karena memang kita enggak tahu. USD700 juta. Sorry.
Apa lagi yang diragukan dengan komitmen? enggak perlu komitmen lagi pak. Ini sudah komitmen. Enggak ada. Enggak ada.
Polemik soal rekaman percakapan yang diduga dilakukan antara Ketua DPR Setya Novanto bersama pengusaha minyak Reza Chalid dengan pimpinan PT Freeport Indonesia telah beredar di media sosial. Rekaman berisi perihal perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia yang akan berakhir pada 2021. Bahkan rekaman telah diserahkan kepada Mahkamah Kehormatan Dewan sore tadi.
Percakapan itu diduga direkaman saat pertemuan dilakukan di sebuah hotel di kawasan Pacific Place, SCBD, Jakarta. Isi rekaman percakapan itu ditanyankan secara eksklusif di acara Mata Najwa di Metro TV, Rabu (18/11/2015).
Berikut isi rekaman pecakapan yang diduga dilakukan antara Ketua DPR Setya Novanto bersama pengusaha Reza Chalid dan pimpinan Freeport Maroef Sjamsuddin tersebut:
Saya yakin karena presiden kasih kode begitu. berkali-kali segala urusan di dpr selalu segi tiga. Pak Luhut (Luhut Binsar Panjaitan), saya, presiden (Joko Widodo). Setuju. Gitu saja….
Saya ketemu, presiden sudahlah, cocok. Artinya dilindungi keberhasilan semua. Belum tentu dikuasai menteri-menteri yang kayak gini pak.
Enggak ngerti. Itu strategi pak.
Henry kissinger-nya itu pak.
Freeport jalan, bapak itu happy, kita ikut happy. Kumpul-kumpul, kita golf, kita beli private jet yang bagus dan representatif.
Sumber