Inilah Pengantar Koran Tertua di Dunia

Bagikan ke teman :
...
Bisnis forex adalah salah satu bisnis online yang sangat diminati saat ini ditengah wabah pandemi yang tak kunjung usai. Justru pandemi saat ini bisa menjadi opportunity bagi kita untuk mendapatkan peluang meraih penghasilan tambahan. Segera BUKA AKUN kamu dan isi depositmu dan mulai Trading sekarang !!! Cara Buka Akun | Cara Deposit




Sulit rasanya menemukan orang yang setia menekuni pekerjaan yang sama selama puluhan tahun. Namun seorang nenek di London, Inggris Joyce Pugh melakukan hal tersebut.

Sudah selama 41 tahun terakhir Joyce mengabdikan hidupnya dengan bekerja sebagai pengantar koran. Joyce mulai menekuni pekerjaannya itu sejak 1971 lalu.

Menurut Joyce pekerjaan sebagai pengantar koran awalnya hanyalah pekerjaan sampingan yang dia lakukan untuk menambah pendapatannya. Namun hingga kini Joyce masih setia dengan pekerjaan sampingannya itu.

Setiap harinya Joyce diketahui harus mengayuh sepeda tuanya lebih dari jarak 10 ribu kilometer untuk mengantarkan 291 eksemplar koran. Perempuan yang telah berusia 80 tahun ini bahkan mengaku dia tidak pernah libur bahkan dengan alasan sakit.

Atas kesetiaannya selama puluhan tahun terhadap pekerjaannya itu Guinness Book of World Records menobatkan Joyce sebagai pengantar koran tertua di dunia.

"Saya bukan satu-satunya. Anak-anak saya juga melakukan pekerjaan ini untuk menambah penghasilan mereka namun mereka berhenti ketika mendapat pekerjaan yang lebih baik," tutur Joyce, seperti dikutipMirror, Jumat (21/9/2012).

"Penghasilannya tentu sangat kecil namun saya tidak melakukannya hanya sekedar demi uang melainkan agar orang-orang dapat membaca berita sehingga mereka mendapat informasi," ujarnya.

Sebelumnya pada 2010 lalu rekor sebagai pengantar koran tertua di dunia dipegang oleh Ted Ingram yang berusia 90 tahun. Ingram kabarnya mulai menekuni pekerjaan tersebut pada 1942.

http://international.okezone.com/read/2012/09/21/214/693190/joyce-pugh-pengantar-koran-tertua-di-dunia 

Pembaca kami juga menyukai