Peneliti Perbarui Kalkulator Kiamat
Bagikan ke teman :
...
Bisnis forex adalah salah satu bisnis online yang sangat diminati saat ini ditengah wabah pandemi yang tak kunjung usai. Justru pandemi saat ini bisa menjadi opportunity bagi kita untuk mendapatkan peluang meraih penghasilan tambahan. Segera BUKA AKUN kamu dan isi depositmu dan mulai Trading sekarang !!! Cara Buka Akun | Cara Deposit
Ingin tahu apa yang akan terjadi jika sebuah asteroid dengan lebar 10km keluar dari langit dan membentur kota Anda? Para ilmuwan di Purdue University dan Imperial College London telah memperbarui kalkulator dampak asteroid sejak pertama dibuat pada 2004.
Pengguna dapat memasukkan rincian seperti diameter dan kepadatan. Program web kemudian memperkirakan skala bencana berikutnya, seperti ukuran kawah yanag akan terjadi.
Program itu juga akan memberitahu seberapa jauh Anda harus menyelamatkan diri agar tak terkubur oleh semua bahan yang dilemparkan oleh ledakan, atau jadi korban terbakar.
Kalkulator asli telah menjadi hit besar ketika dirilis, tidak hanya untuk komunitas riset tapi juga bagi publik yang penasaran. Dirancang oleh Profesor Purdue Jay Melosh dan sejawatnya, program itu didukung oleh persamaan ilmiah yang akurat.
Banyak organisasi pemerintah dan lembaga-lembaga ilmiah secara teratur me-link kalkulator itu sebagai alat pendidikan.
Pembaruan itu menggabungkan beberapa efek dampak tambahan, seperti ketinggian gelombang tsunami akibat tabrakan. Namun perbedaan penting bagi mereka yang telah akrab dengan alat itu, akan melihat jauh lebih visual dan user-friendly.
"Kami harus memperbarui karena berbagai pengetahuan telah meningkat," kata Dr Gareth Collins dari Imperial.
"Salah satu penambahan baru utama adalah perkiraan tinggi gelombang tsunami dan jarak dari dampak yang telah menjadi permintaan populer. Kami tidak meletakkannya di kalkulator asli karena tidak ada konsensus menyangkut bahaya. Karena beberapa riset yang makin baik dan sekarang kami memiliki pemahaman yang lebih baik dari masalah tersebut," katanya kepada BBC News.[inilah]
Pembaca kami juga menyukai