Oli Broom, 29 tahun, seorang penggemar kriket naik sepeda dari Inggris menuju Australia. Broom berangkat dari lapangan kriket, Lord's Cricket Ground di London pada 10 Oktober tahun lalu. Setelah menempuh lebih dari 25.000 kilometer dan melewati 23 negara di antaranya, Serbia, Turki, Sudan dan Malaysia selama 14 bulan, Broom akhirnya tiba di Brisbane, Australiapada 24 November lalu.
Broom melakukan aksi ini untuk menonton pertandingan kriket antara Inggris dan Australia atau yang dikenal dengan The Ashes. Selain itu, pria 29 tahun ini juga mengumpulkan donasi bagi Lembaga Penelitian Riset Syaraf di Inggris.
Awalnya, Broom berangkat dengan 17 temannya, namun ketika sampai perbatasan Inggris-Prancis, mereka semua putar balik dan memilih pulang. "Saya lompat ke feri menuju Prancis dan mulai perjalanan dengan sepeda sesungguhnya dengan melintasi benua Eropa," kata Broom yang kuliah di Durham University jurusan Sastra Prancis dan Spanyol.
Selama di negara-negara persemakmuran yang mengenal kriket seperti Malaysia, Broom tak lupa untuk singgah dan bermain kriket untuk amal. "Saya sudah mengumpulkan dana 50 ribu dolar," kata pria yang menyukai nasi ini. "Saya juga membuat catatan perjalanan, rencananya akan saya jadikan buku."
Perjalanan Broom ini terinspirasi dari seorang teman sekolahnya yang lumpuh karena kepalanya terbentur dan salah satu syarafnya terganggu. Broom kemudian tergerak untuk mengumpulkan dana dengan bersepeda dari Inggris ke Australia, dia juga meninggalkan pekerjaannya sebagai surveyor.
tempointeraktif.com
Broom melakukan aksi ini untuk menonton pertandingan kriket antara Inggris dan Australia atau yang dikenal dengan The Ashes. Selain itu, pria 29 tahun ini juga mengumpulkan donasi bagi Lembaga Penelitian Riset Syaraf di Inggris.
Awalnya, Broom berangkat dengan 17 temannya, namun ketika sampai perbatasan Inggris-Prancis, mereka semua putar balik dan memilih pulang. "Saya lompat ke feri menuju Prancis dan mulai perjalanan dengan sepeda sesungguhnya dengan melintasi benua Eropa," kata Broom yang kuliah di Durham University jurusan Sastra Prancis dan Spanyol.
Selama di negara-negara persemakmuran yang mengenal kriket seperti Malaysia, Broom tak lupa untuk singgah dan bermain kriket untuk amal. "Saya sudah mengumpulkan dana 50 ribu dolar," kata pria yang menyukai nasi ini. "Saya juga membuat catatan perjalanan, rencananya akan saya jadikan buku."
Perjalanan Broom ini terinspirasi dari seorang teman sekolahnya yang lumpuh karena kepalanya terbentur dan salah satu syarafnya terganggu. Broom kemudian tergerak untuk mengumpulkan dana dengan bersepeda dari Inggris ke Australia, dia juga meninggalkan pekerjaannya sebagai surveyor.
tempointeraktif.com