Humai menyatakan pekerjaan yang bermula dari proyek fiksi itu akan jadi proyek ilmiah dalam tempo 30 tahun dari sekarang. Perusahaan teknologi itu sedang bekerja pada sebuah proyek yang akan memungkinkan kesadaran manusia ditransfer ke sebuah tubuh buatan setelah manusia tersebut mengalami kematian.
Menurut Humai, intelejensi buatan dan nanoteknologi bisa berguna untuk menyimpan data gaya percakapan, pola perilaku, proses berpikir dan informasi tentang bagaimana fungsi tubuh. Data itu akan dikodekan menjadi beberapa teknologi sensor, yang akan dibangun menjadi sebuah badan atau tubuh buatan dengan otak manusia yang sudah meninggal.
“Humai adalah perusahaan AI (artificial intelegence/inteljensi buatan) dengan misi untuk membangkitkan kembali setelah kematian. Kami ingin membawa Anda kembali ke kehidupan setelah meninggal,” bunyi keterangan dalam situs resmi perusahaan teknologi Humai.
Humai, yang berbasis di Los Angeles, didanai sepenuhnya oleh CEO dan pendiri perushaan itu, Josh Bocanegra. Bocanegra mengatakan Australia Popular Science, bahwa otak dari orang yang meninggal akan dibekukan menggunakan teknologi cryonics, sehingga ketika teknologi ini sepenuhnya dikembangkan, mereka dapat menanamkan otak ke tubuh buatan.
”Fungsi tubuh buatan akan dikendalikan dengan pikiran Anda dengan mengukur gelombang otak,” katanya yang dilansir Jumat (27/11/2015). ”Soal usia otak, kami akan menggunakan nanoteknologi untuk memperbaiki dan meningkatkan sel.”
Dia tidak menampik jika teknologi itu dinamakan sebagai teknologi kloning.”Kami percaya kami dapat membangkitkan manusia pertama (dari kematian) dalam tempo 30 tahun,” katanya, seperti dikutip Daily Mirror. (Sumber)