Hot News

Celana Panjang Tertua di Dunia Ditemukan di China

Sebuah celana panjang tertua di dunia berumur 3.000 tahun ditemukan dari dalam makam di Yanghai, China.


Menurut media lokal Science News, sebuah studi yang diterbitkan pada 22 Mei 2014 mengatakan bahwa celana tersebut dikenakan oleh penunggang kuda antara 3.300 dan 3.000 tahun yang lalu.

Seperti diberitakan Huffington Post, Rabu (4/6/2014), bangsa Eropa dan Asia biasanya memakai gaun saat dimakamkan. Tetapi, pada 3.400 dan 4.000 tahun yang lalu mulai mengenakan celana yang lebih nyaman sebagai pakaian yang dikenakan saat dimakamkan.

Pola pada celana tertua di dunia ini terlihat sangat rumit daripada celana bernama "Cherchen Man" berwarna merah dari 2.600 silam yang pernah ditemukan.

Sumber

Unik Tapi Jorok, Air Mancur Dari 10.000 Kloset Bekas

Jika Anda berkunjung ke Shiwan Park yang berada di kota Foshan, Provinsi Guangdong, China, Anda akan menemukan sebuah karya seni yang cukup aneh di salah satu sudutnya. Di taman itu terdapat sebuah air terjun buatan yang bentuknya tidak biasa. Tidak seperti biasanya di mana air memancar dari atas tebing, di tempat ini airnya justru mengalir dari kloset.



Pencipta karya unik ini, seperti dilaporkan Amusing Planet adalah seniman China bernama Shu Yong. Bersama timnya, Shu Yong menyusun toilet-toilet itu di dinding taman sepanjang 100 meter dan tinggi 5 meter. Butuh 2 bulan bagi Shu Yong dan timnya untuk menyelesaikan air mancur tersebut. Untuk bahannya, Shu Yong menggunakan 10.000 buah kloset bekas berbahan keramik. Kloset-kloset tersebut dikumpulkan dari produk cacat di pabrik keramik dan hasil sumbangan warga sekitar. Seluruh rangkaian kloset tersebut sebenarnya terhubung oleh satu keran. Jika keran dibuka, maka airnya akan mengaliri 10.000 kloset secara bersamaan dan menghasilkan curahan air yang menarik untuk dilihat.


Awalnya air mancur tersebut dibuat dalam rangka menyambut Foshan Pottery and Porcelain Festival tahun 2009. Tetapi kemudian pemerintah kota memutuskan untuk mempertahankan air mancur itu dan menjadikannya atraksi penarik turis.

5 Taman Hiburan Paling Heboh dan Kontroversial di Dunia



Taman ria atau taman hiburan adalah tempat bari para penduduk untuk mencari kesenangan saat musim liburan. Biasanya pengunjung tempat hiburan seperti ini adalah keluarga dan anak muda. Karena itu taman hiburan selalu menawarkan berbagai atraksi seru yang cocok bagi tipe pengunjungnya, yaitu para orang tua, anak-anak, dan remaja. Jenis atraksi yang umum dijumpai di tempat-tempat seperti ini adalah wahana permainan yang memacu adrenalin seperti roller coaster ataupun permainan-permainan bernuansa edukatif yang ditujukan untuk sarana pembelajaran dengan konsep menyenangkan bagi anak-anak.

Tetapi bagaimana kalau taman hiburan justru menawarkan konsep atraksi yang tidak biasa? Seperti taman-taman hiburan di berbagai negara berikut, yang menawarkan atraksi bertema horor, negeri liliput, seks, hingga neraka? Tentunya tak semua orang bisa menikmatinya. Bahkan beberapa di antaranya memberlakukan aturan umur minimum bagi para pengunjungnya karena beberapa atraksi yang ditawarkan oleh taman hiburan tersebut terlalu tabu, sehingga hanya boleh dinikmati oleh mereka yang sudah cukup umur.

Penasaran taman hiburan apa saja yang menawarkan konsep atraksi heboh dan kontroversial? Berikut ini kami sajikan lima di antaranya seperti dirangkum dari Cracked dan List25.

1. Haesindang Park, Korea Selatan

Nama resmi dari taman hiburan yang satu ini adalah Haesindang Park atau Taman Haesindang. Tetapi tahukah Anda apa nama populernya? Menurut Wikipedia, taman ini ternyata lebih dikenal oleh warga Korea Selatan dengan nama 'taman penis'. Pasalnya di tempat ini terdapat banyak sekali patung kejantanan pria dengan berbagai desain, bahan, dan ukuran.



Taman yang terletak di kawasan pesisir timur Korea Selatan ini berkaitan dengan legenda tragis mengenai pasangan di zaman dulu yang bernama Auebawi dan Haesindang. Alkisah Auebawi ditinggalkan oleh kekasihnya yang seorang nelayan untuk pergi berlayar. Sang kekasih berjanji untuk segera kembali, sehingga Auebawi setia menantinya di atas sebuah batu besar yang menghadap ke laut. Tetapi ternyata kekasihnya, Haesindang tak kunjung kembali karena terjebak badai. Akhirnya Auebawi meninggal tanpa sempat bertemu dengan kekasihnya itu. Konon arwahnya yang masih penasaran membalas dendam pada penduduk kampung nelayan dengan cara menyembunyikan ikan-ikan di laut sekitar desa, sehingga mata pencaharian penduduk pun terganggu.



Suatu hari seorang nelayan yang sedang mabuk, dengan marah dan frustrasi karena tak kunjung mendapatkan tangkapan mengencingi air laut di dekat batu tempat kematian Auebawi. Entah bagaimana beberapa hari kemudian ikan-ikan mulai bermunculan. Menganggap ini sebagai pertanda, kemudian penduduk kampung nelayan membuat banyak sekali patung kelamin pria untuk Auebawi yang masih perawan sampai hari kematiannya. Dan konon cara ini memang membuat ikan-ikan kembali dan mereka bisa melanjutkan usaha penangkapan ikan lagi.
 
Entah apakah cerita ini memang benar adanya. Yang pasti, di salah satu sudut pulau memang ada sebuah kuil pemujaan kecil dengan lukisan seorang wanita muda berpakaian tradisional. Dan tradisi menempatkan patung penis di seluruh pulau ini masih terus berlanjut, hingga akhirnya para seniman pun ikut menyumbangkan 'kreasi penis' unik buatan mereka. Lalu jadilah taman hiburan dengan konsep aneh ini.

2. Kingdom of Little People, Kunming, China

Dari namanya saja taman hiburan yang satu ini sudah terdengar aneh. Kerajaan Orang Cebol atau Kekaisaran Orang-orang Kerdil. Ini adalah taman hiburan yang terletak di daerah Kunming, Yunnan, China. Pemilik dan penggagasnya adalah seorang pengusaha real estate bernama Chen Mingjing. Atraksi utama di taman hiburan ini berbagai pertunjukan yang ditampilkan oleh orang-orang kerdil. Setidaknya ada lebih dari 100 orang kerdil yang dipekerjakan untuk operasi taman ini. Mereka semua memiliki tinggi kurang dari 130 sentimeter, berdandan dalam berbagai kostum, dan mempertunjukkan aksi bernuansa komedi untuk menghibur pengunjung.





Taman hiburan ini banyak dicela oleh para aktivis pembela hak asasi manusia karena dianggap mengeksploitasi para penyandang sindrom dwarfisme (sindrom kelainan genetis yang menyebabkan seseorang memiliki tubuh seperti kurcaci). Terlebih lagi para performer di sana diharuskan menampilkan atraksi konyol yang bagi sebagian orang mungkin terkesan seperti mendiskreditkan kondisi fisik para penderita dwarfisme. Tetapi sang pemilik sendiri berdalih kalau ini adalah suatu bentuk pemberdayaan manusia, agar para penyandang dwarfisme bisa memperoleh lapangan pekerjaan dan hidup mandiri. Ia sendiri merencanakan untuk mengembangkan operasional taman hiburan ini dengan mempekerjakan 1000 orang kerdil, agar taman hiburan ini bisa menjadi salah satu objek wisata andalan China.

3. Jeju Loveland, Korea Selatan

Taman hiburan yang terletak di pulau andalan pariwisata Korea Selatan, Jeju ini dikenal karena tema seks yang sangat eksplisit. Sampai-sampai ada yang menyebut tempat ini sebagai taman hiburan termesum di dunia. Jeju Loveland memang menawarkan konsep seks. Tetapi tentunya bukan pendidikan seks, mengingat patung-patung dan diorama di sana yang terkesan begitu vulgar.





Jika Anda berkunjung ke Jeju Loveland, dari awal sampai akhir Anda akan disuguhi pemandangan bertema erotis. Ada 140 patung yang menggambarkan sepasang manusia sedang berhubungan dalam berbagai posisi atau pahatan-pahatan dan diorama bertema erotis seperti pahatan kelamin pria dan vagina wanita. Dari gerbang depan saja pengunjung sudah disambut dengan Bulkkeuni dan Saekkeuni, sepasang karakter lucu dengan bentuk organ vital wanita dan pria yang jadi maskot taman hiburan. Karena itulah pihak pengelola memberlakukan aturan usia minimum 18 tahun bagi pengunjung.
4. Penjara Abashiri, Hokkaido, Jepang

Mungkin tempat ini lebih tepat disebut museum daripada sebuah taman hiburan. Karena di sini pengunjung tidak akan disuguhi wahana-wahana permainan layaknya di taman hiburan biasa. Tetapi pengunjung akan menemui berbagai diorama dari patung lilin yang membuat bulu kuduk berdiri. Tentu saja, karena konsep hiburan yang ditawarkan tempat ini adalah tur bertema kehidupan penjara.



Penjara Abashiri adalah objek wisata yang terletak di bagian utara Pulau Hokkaido, Jepang. Sebelum dijadikan taman hiburan umum, dulunya tempat ini adalah sebuah penjara dengan keamanan maksimum peninggalan era Meiji. Konon desain arsitektur bangunan penjara yang begitu efisien dan lingkungan sekitar yang berupa hutan lebat menjadikan tahanan di sana mustahil kabur.

Dengan mengunjungi tempat ini, para wisatawan dapat melihat simulasi kehidupan sehari-hari para tahanan di sana. Termasuk menyaksikan seperti apa hukuman kejam yang diberikan kepada tahanan yang dianggap melanggar aturan.

5. Hacienda Napoles, Kolumbia
Taman hiburan dengan nama Hacienda Napoles yang berarti 'rumah bergaya Naples' ini punya sejarah yang cukup unik. Area taman ini beserta bangunan-bangunan di dalamnya dulu adalah properti milik Pablo Escobar, kartel narkoba tersohor dari Kolumbia. Escobar menjadikan tanah miliknya tersebut sebagai hunian mewah dengan fasilitas super lengkap. Bahkan di dalamnya ada sebuah kebun binatang pribadi yang berisi hewan-hewan eksotis dan langka.





Setelah meninggalnya Escobar pada tahun 1993, properti tersebut diambil alih oleh pemerintah Kolumbia. Sebagian koleksi hewan di kebun binatangnya diserahkan ke beberapa kebun binatang dan kawasan konservasi, sementara sisanya tetap dipelihara di sana. Karena tingginya biaya perawatan properti tersebut, akhirnya pemerintah memutuskan untuk menjadikan properti tersebut sebagai taman hiburan. Kebun binatang, kolam renang pribadi yang luas, serta barang-barang mewah koleksi Escobar dijadikan atraksi taman hiburan. Di bagian gerbang diletakkan sebuah pesawat yang konon dipakai Escobar saat ia pertama kali menyelendupkan kokain ke Amerika Serikat.

Itulah lima taman hiburan di dunia yang menawarkan konsep atraksi heboh dan kontroversial.

Mengintip Bokong Indah Kate Middleton

Rok tersingkap karena terpaan angin kuat adalah hal biasa. Namun menjadi tak biasa jika kejadian ini difoto kemudian dimuat dalam media cetak. Apalagi pemakai gaunnya adalah istri pewaris takhta ketiga kerajaan Inggris, Kate Middleton.



Foto yang dimuat dalam tabloid Jerman, Bild, ini menunjukkan foto tampak belakang wanita berjulukan Duchess of Cambridge ini saat roknya tersingkap selama kunjungan di Australia. Foto itu diterbitkan bersama foto bokong Khloe dan Kim Kardashian di tempat terpisah.

Meski tak disebutkan dalam artikel, foto terbaru itu diambil saat Kate naik helikopter ke Sydney setelah tur resmi di Blue Mountains bersama Pangeran William bulan lalu. Pasangan itu mengunjungi Winmalee, sebuah komunitas kecil di mana 195 rumah hancur dalam kebakaran semak terburuk sepanjang satu dekade. Kunjungan ini sebagai bagian dari tur tiga minggu Down Under.

Media Inggris menyoroti pemuatan foto ini dan menyebutnya sebagai bentuk pelanggaran privasi. Dua tahun lalu, pasangan Kate-Pangeran William pernah melakukan tindakan hukum terhadap sebuah majalah Prancis yang memuat foto-foto tanpa bra Kate saat berlibur di sebuah resort di Prancis.

Mail Online menuliskan tersingkapnya rok ini terjadi karena ketidaksengajaan. Diduga, embusan angin dari baling-baling helikopter menyibak gaun rancangan Diane Von Furstenberg itu. Fotografer amatir segera mengabadikan momen ini. 

Dilaporkan media ini, foto tersebut kemudian dijual kepada "penawar tertinggi" setelah koran Inggris menolak untuk mencetaknya. Pertama kali diterbitkan di Bild, kini foto itu terserak di Internet. Bild hanya menuliskan keterangan, "Belum pernah kita begitu berterima kasih kepada helikopter untuk membuat angin seperti itu."

Foto Kate "tak sepantasnya" beberapa kali diunggah media, mulai foto topless saat bulan madu hingga berbikini saat hamil. Pada Februari tahun lalu, majalah Italia dan Australia menerbitkan foto Kate dengan lekukan tubuh yang jelas saat berjalan di sepanjang pantai di Mustique, pulau terpencil di Karibia.

Bagi Bild, bukan pertama kalinya media ini membuat murka keluarga kerajaan Inggris. Pada tahun 1994, tabloid ini memuat foto-foto Pangeran Charles telanjang di balkon saat berlibur dekat Avignon, di selatan Prancis. Pangeran, yang saat itu berusia 45 tahun, digambarkan "keren seperti patung Yunani" oleh Bild.

Seorang juru bicara Istana Kensington menolak untuk mengomentari foto terbaru Kate itu tadi malam.

Sumber

Bagaimana Orang Mesir Memindahkan Batu Piramida?

Orang-orang Mesir kuno yang melintasi padang pasir untuk memindahkan ribuan balok batu besar, ternyata menggunakan air untuk memudahkan kerjanya, demikian kesimpulan penelitian terbaru.

Penelitian ini mengungkap misteri pembangunan bangunan piramida di Mesir.
Ahli fisika dari Universitas Amsterdam menyelidiki kekuatan yang dibutuhkan untuk menarik benda berat pada kereta luncur berukuran raksasa di atas padang pasir.

Dan hasil penyelidikan mereka menyimpulkan, orang-orang Mesir kuno itu membasahi pasir dengan air sehingga mengurangi gesekan antara alat perangkat primitif untuk menarik batu itu dengan pasir di bawahnya, sehingga lebih mudah untuk beroperasi.

Seperti dilaporkan situs Livescience, temuan terbaru ini membantu menjawab salah satu misteri sejarah yang paling abadi: bagaimana orang-orang Mesir kuno mampu menyelesaikan pembangunan piramida yang tampaknya mustahil.

Dalam penelitian ini, para ahli memperoleh petunjuk dari sebuah lukisan dinding yang ditemukan dari situs makam kuno Djehutihotep, yang dibangun pada tahun 1.900 Sebelum Masehi (SM).

Gambar itu menggambarkan 172 orang pria tengah mengangkut sebuah patung besar dengan menggunakan tali yang melekat pada sebuah kereta luncur.

Di salah satu gambarnya, terlihat seseorang berdiri di bagian depan kereta luncur, sedang menuangkan air di atas pasir, kata pimpinan penelitian Daniel Bonn, seorang profesor fisika di Universitas Amsterdam.
'Mirip membangun istana pasir'

"Para ahli Mesir kuno mengatakan, pemindahan balok-balok batu raksasa itu semata dari sisi seremonial belaka, "kata Bonn kepada Live Science. "Pertanyaannya kemudian: mengapa mereka melakukan hal itu?"

Bonn dan rekan-rekannya kemudian melakukan percobaan dengan menarik benda berat melalui hamparan pasir.

Ketika peneliti menyeret balok batu di atas pasir kering, mereka melihat gumpalan pasir di depan alat penariknya, sehingga membutuhkan tenaga ekstra untuk menariknya.

Peneliti menemukan indikasi penggunaan air dengan meneliti sebuah makam kuno di Mesir.
Peneliti menemukan indikasi penggunaan air dengan meneliti sebuah makam kuno di Mesir.

Kemudian mereka menambahkan air ke pasir tersebut, dan balok itu mampu meluncur lebih mudah di seluruh permukaannya.

Hal ini terjadi, karena tetesan air menjadi semacam jembatan di antara butiran-butiran pasir, kata para ilmuwan.

"Ini mirip membangun istana pasir yang lebih mudah dengan menggunakan pasir basah ketimbang menggunakan pasir kering," kata Bonn.

Penelitian ini, yang diterbitkan pada 29 April 2014 dalam Jurnal Physical Review Letters, dapat menjelaskan bagaimana cara orang-orang Mesir kuno membangun piramida.

Sumber