Mike Tyson mengambil wudhu, dan lalu masuk menuju mimbar Masjid An-Nabawi di Madinah. Dia berkopiah putih. Rahangnya yang kokoh itu bergetar. Mulutnya merapal doa. Matanya berkaca-kaca.
Di depan makam Nabi Muhammad SAW, tangis Tyson pecah. Setengah jam dia terbata-bata membaca ayat-ayat al-Qur’an. "Aku tak sanggup menahan tangis saat berada di salah satu taman surga ini," ujar Tyson. Dalam perjalanan umroh tiga tahun silam, dia berziarah ke tempat suci itu.
Sudah sepuluh tahun Tyson memeluk Islam. Baru kali itu dia pergi ke Tanah Suci. Seperti diakuinya kepada media, sejak berjumpa dengan Islam, dia lebih sabar. "Saya menjadi lebih baik. Saya menyerahkan diri kepada Allah”, ujarnya. Dia juga berusaha salat lima waktu.
Tyson mengenal Islam di penjara. Dia menjalani hukuman kasus perkosaan atas Desiree Washington. Karena berkelakuan baik, hukumannya diringankan jadi tiga tahun. Seorang ulama dari Nation of Islam, organisasi Muslim kulit hitam di Amerika Serikat, Muhammad Sideeq, mengajarinya tentang Islam. Di masa itulah, antara 1992-1995, Tyson mengucapkan syahadat.
Bebas pada 1995, Tyson kembali berkarir di atas ring. Usianya 26 tahun, tapi di pinggangnya melekat sabuk juara dunia tinju kelas berat tiga versi. Dia petinju termuda meraih gelar juara WBC, WBA dan IBF sekaligus. Dari 19 pertandingan profesionalnya dia menang KO, dan 12 di antaranya lawan roboh di ronde pertama.
Begitu bebas, Tyson melakukan sujud syukur. Sejumlah tokoh Nation of Islam menemaninya, begitu ditulis oleh situs Desert News. “Saya adalah seorang manusia. Saya menjalaninya, dan tak takut mati,” begitu kata Tyson, yang lalu menjadi ucapannya yang kerap dikutip. Hidup secara Islam, rupanya membuat dia tak risau.
Titik balik
Menjadi Muslim adalah titik balik lelaki yang hidupnya keras ini. Lahir pada 1966, Tyson besar bersama ibunya. Ayahnya pergi dari rumah, dan meninggalkannya saat dia berusia dua tahun. Dalam sebuah wawancara, Tyson mengaku ayahnya seorang mucikari dan ibunya seorang pecandu alkohol.
Dia lalu tumbuh menjadi pemuda beringas, dan gemar berkelahi. Pada usia 16 tahun, ibunda Tyson meninggal. Hidupnya sebelumnya melarat, sepeninggal ibunya semakin terpuruk.
"Saya tak pernah melihat ibu bangga pada saya.Dia hanya mengenal saya sebagai anak liar yang berlarian di jalan, pulang dengan baju baru yang entah dari mana. Saya tidak pernah punya kesempatan mengenalnya lebih baik. Sebagai petinju, itu tidak berpengaruh. Tapi sebagai manusia, itu menghancurkan emosi dan kepribadian saya," kata Tyson menggambarkan kenangan tentang ibunya.
Sejak itu, Tyson dirawat oleh seorang pelatih tinju, Cus D'Amato. Di tangannya, pemuda ini dipatri menjadi sosok Si Leher Beton, si petinju langganan menang KO, pemegang sabuk juara dunia termuda sepanjang sejarah.
Karirnya runtuh setelah tersandung kasus yang merusak reputasinya. Pada Juli 1991, Tyson ditahan karena dituduh memperkosa Desiree Washington, Ratu Black Rhode Island, di sebuah hotel di Indianapolis. Pada 1992, hakim memvonisnya10 tahun hukuman: enam tahun penjara, dan empat tahun masa percobaan.
Di penjara inilah Tyson mengenal Islam. Seperti ditulis Toledo Blade, dia bersama 50 tahanan lainnya ikut dalam kelompok diskusi yang membicarakan soal Islam, matematika dan pelajaran lainnya.
Siddeeq kala itu seorang sukarelawan yang mengajar aljabar sekaligus imam salat bagi tahanan Muslim. Tysontalk menulis ketertarikan Tyson atas Islam sangat besar. Dia juga tak bodoh seperti dikira orang. Tyson, kata Siddeeq, melahap sejumlah bacaan berat. Di antaranya karya Voltaire, Alexander Dumas, Machiavelli, dan Maya Angelou.
Kala itu, ihwal Tyson memeluk Islam masih simpang siur. Banyak rekan-rekannya membantah. Seperti halnya Cassius Marcellus Clay, Jr. yang mengganti namanya menjadi Muhammad Ali ketika masuk Islam, Tyson memilih nama Malik Abdul Aziz.
Dia juga pernah menyumbang ratusan ribu dolar bagi pembangunan masjid baru di sekujur Amerika Serikat. Tysontalk juga menuliskan, setiap Tyson berbicara di depan orang banyak, dia kerap membukanya dengan surat al-Fatihah. Laku inilah, konon, membuat istri Malcolm X menangis haru.
Dalam keadaan terpuruk, kecintaannya pada Islam tetap. Pada 2 Juli 2010, Mike “Malik” Tyson pun berangkat umrah.
Kawin
Sejak memeluk Islam, Tyson berubah. Dia tampak lebih sabar, dan ikhlas.
Misalkan, pada satu malam, dia berjalan bersama Stacey McKinley, seorang pelatih tinju. Di tengah jalan, mereka berjumpa seorang lelaki pengemis. Tyson sontak merogoh kocek, dan memberikan lelaki itu seratus dolar. McKinley bingung. “Tahukah kamu dia hanya akan menghabiskannya untuk membeli ganja,” dia bertanya.
Tyson menjawab, “Hanya Allah yang bisa menilainya”.
Dia memang bersemangat dengan keyakinan itu. Misalnya, dulu usai pertandingan, saat diwawancara di atas ring, ayah empat anak ini berteriak lantang: "Saya hanya punya satu Tuhan, dan Muhammad adalah rasul saya." Rekaman adegan itu bisa disaksikan di laman Youtube.
Setelah skandal gigit telinga melawan Evander Holyfield pada 1997 silam, karir tinju Tyson perlahan meredup. Pada 2003, dia mengajukan pailit. Ekonominya hancur. Beberapa pertandingan setelahnya, Tyson mulai melemah, terutama pasca operasi pada dengkulnya di tahun 2005.
Sebelum operasi, Tyson menghadapi Kevin McBride pada 11 Juni 2005. Inilah pertandingan terakhirnya. Dia menyerah di awal ronde ke tujuh, setelah tersungkur dihantam McBride. Sejak itu dia tak lagi naik ring, dan menggantung sarung tinju.
"Saya sudah tidak punya semangat dan jiwa bertarung lagi. Saya ingin melanjutkan, tapi saya pasti babak belur. Saya bertanding demi melunasi seluruh tagihan saya," kata Tyson saat itu.
Setelah pensiun bertinju, kehidupannya anjlok. Pada 2006, dia ditahan akibat berkendara sambil mabuk di Scottsdale, Arizona, sepulangnya dari klab malam. September 2007, dia terbukti bersalah, dipenjara 24 jam dan tiga tahun masa percobaan. Dua tahun kemudian dia kembali berurusan dengan polisi: berkelahi di bandara Los Angeles dengan seorang fotografer.
Kehidupan pernikahannya juga pahit. Tyson tiga kali menikah, dan punya delapan anak. Terakhir, pada 6 Juni 2009, dia menikah dengan Lakiha Spicer. Pernikahan dilangsungkan singkat di sebuah kapel di Las Vegas. Pada Juni 2011, Tyson memperbarui janji pernikahannya dengan Lakiha secara Islam.
Kini, si Leher Beton itu tak lagi jaya. Dia miskin dan bangkrut. Tapi dia mengaku hidup lebih tenang. “Saya punya istri, dan anak-anak terbaik, yang rasanya tak pantas saya miliki. Tapi mereka ada untuk saya. Saya sangat bersyukur," ujarnya.
• VIVAnews