Kami yakin, Anda pernah membayangkan dunia di masa depan. Meski jarang sekali, setidaknya pernah sesekali terbesit di pikiran Anda tentang dunia dan perubahan wujudnya di masa depan. Jika benar, mungkin hasil survei terhadap 100 ribu warga Inggris bisa mewakili imajinasi Anda tentang dunia di tahun 2025.
Lalu, apa yang tergambar di benak orang Inggris ketika ditanyai tentang dunia 15 tahun ke depan?
Bayangkanlah dunia di mana China menjadi negara adidaya dan terkuat di permukaan Bumi, astronot sibuk 'bertamasya' ke bulan dan Mars, aktivitas manusia dari Bumi ke ruang angkasa mulai padat, dan munculnya partai politik baru yang memerintah Inggris.
Kurang lebih demikian gambaran dunia di tahun 2025 dalam benak 100 ribu warga Inggris yang disurvei. Ramalan ini bisa benar, bisa juga salah. Yang jelas, survei masif ini melibatkan pria dan wanita berkewarganegaraan Inggris.
Dari total 100 ribu responden, hampir setengahnya yakin jika Pangeran William akan menggantikan posisi Pangeran Charles sebagai Raja Inggris. Meski 15 persen responden lain yakin bahwa monarki akan hilang di tahun 2025.
Tak hanya itu, sekitar 25 persen responden bahkan yakin akan muncul sebuah partai baru yang akan membentuk pemerintah di tahun 2025. Namun, sekitar 25 persen responden lain juga yakin kekuatan buruh akan kembali berkuasa.
Di skala global, 60 persen responden berpikir bahwa China akan menjadi negara adidaya terkemuka di dunia. Sedangkan 33 persen responden berpikir Inggris akan menjadi satu dari empat negara besar yang mandiri.
Yang tak kalah menarik, terdapat empat persen responden yang cukup optimis jika ada manusia atau astronot yang akan tinggal permanen di Mars. Sementara 10 persen memperkirakan nantinya ada sekelompok manusia yang hidup dan tinggal di ruang angkasa.
Berbicara teknologi, tentu saja perkembangannya jauh lebih pesat.
Dalam penelitian MSN sebelumnya, lebih dari 50 persen orang akan menonton acara favorit mereka melalui TV yang tersambung ke Internet melalui perangkat set-top box.
Selain itu, kurang lebih 66 persen orang percaya bedah kosmetik akan menjadi tempat yang sering dikunjungi. Dan, sekitar 15 persen orang memprediksi nantinya orang akan memeriksa kesehatannya sendiri dengan aplikasi dan gadget canggih ketimbang berkonsultasi dengan dokter.
• VIVAnews
Lalu, apa yang tergambar di benak orang Inggris ketika ditanyai tentang dunia 15 tahun ke depan?
Bayangkanlah dunia di mana China menjadi negara adidaya dan terkuat di permukaan Bumi, astronot sibuk 'bertamasya' ke bulan dan Mars, aktivitas manusia dari Bumi ke ruang angkasa mulai padat, dan munculnya partai politik baru yang memerintah Inggris.
Kurang lebih demikian gambaran dunia di tahun 2025 dalam benak 100 ribu warga Inggris yang disurvei. Ramalan ini bisa benar, bisa juga salah. Yang jelas, survei masif ini melibatkan pria dan wanita berkewarganegaraan Inggris.
Dari total 100 ribu responden, hampir setengahnya yakin jika Pangeran William akan menggantikan posisi Pangeran Charles sebagai Raja Inggris. Meski 15 persen responden lain yakin bahwa monarki akan hilang di tahun 2025.
Tak hanya itu, sekitar 25 persen responden bahkan yakin akan muncul sebuah partai baru yang akan membentuk pemerintah di tahun 2025. Namun, sekitar 25 persen responden lain juga yakin kekuatan buruh akan kembali berkuasa.
Di skala global, 60 persen responden berpikir bahwa China akan menjadi negara adidaya terkemuka di dunia. Sedangkan 33 persen responden berpikir Inggris akan menjadi satu dari empat negara besar yang mandiri.
Yang tak kalah menarik, terdapat empat persen responden yang cukup optimis jika ada manusia atau astronot yang akan tinggal permanen di Mars. Sementara 10 persen memperkirakan nantinya ada sekelompok manusia yang hidup dan tinggal di ruang angkasa.
Berbicara teknologi, tentu saja perkembangannya jauh lebih pesat.
Dalam penelitian MSN sebelumnya, lebih dari 50 persen orang akan menonton acara favorit mereka melalui TV yang tersambung ke Internet melalui perangkat set-top box.
Selain itu, kurang lebih 66 persen orang percaya bedah kosmetik akan menjadi tempat yang sering dikunjungi. Dan, sekitar 15 persen orang memprediksi nantinya orang akan memeriksa kesehatannya sendiri dengan aplikasi dan gadget canggih ketimbang berkonsultasi dengan dokter.