Perusahaan asuransi di Amerika Serikat merilis 10 kota dengan pengemudi di bawah pengaruh alkohol terbanyak. San Diego berada di urutan pertama dalam daftar tersebut.
Dilansir Forbes, Jumat 30 Desember 2011, survei dilakukan selama periode 1 November 2010 sampai 31 Oktober 2011.
Kesepuluh kota itu adalah kota San Diego, Los Angeles, Indianapolis, Jacksonville, San Francisco, Charlotte, San Jose, Fort Worth, Columbus, dan terakhir Phoenix.
San Diego berada di posisi pertama, sedangkan Los Angeles naik ke posisi kedua dari peringkat ketujuh di tahun lalu. Adapun Indiapolis melesat ke posisi ketiga dari peringkat keenam di tahun sebelumnya.
Berdasarkan data National Highway Traffic Safety Administration, sepertiga dari angka kematian di jalan raya Amerika Serikat, atau sekitar 11.000 kecelakaan tahun lalu, disebabkan karena mengemudi di bawah pengaruh alkohol di atas rata-rata.
"Mengemudi dalam pengaruh alkohol merupakan tindakan berbahaya, dan dapat mengancam keselamatan dirinya dan orang lain. Sudah seharusnya penegak hukum wajib menindaknya," kata juru bicara untuk Jaringan Informasi Asuransi California, Peter Moraga.
Menurutnya peraturan yang berlaku di Amerika Serikat sudah sangat ketat. Mulai dari menarik SIM pengemudi yang diketahui mabuk, hingga tidak diizinkan mengemudi selama 6 bulan.
Angka kecelakaan akibat ulah pengemudi yang mabuk, sering kali meningkat tajam hingga dua kali lipat saat akhir tahun. Terutama saat merayakan pergantian tahun.
• VIVAnews
Dilansir Forbes, Jumat 30 Desember 2011, survei dilakukan selama periode 1 November 2010 sampai 31 Oktober 2011.
Kesepuluh kota itu adalah kota San Diego, Los Angeles, Indianapolis, Jacksonville, San Francisco, Charlotte, San Jose, Fort Worth, Columbus, dan terakhir Phoenix.
San Diego berada di posisi pertama, sedangkan Los Angeles naik ke posisi kedua dari peringkat ketujuh di tahun lalu. Adapun Indiapolis melesat ke posisi ketiga dari peringkat keenam di tahun sebelumnya.
Berdasarkan data National Highway Traffic Safety Administration, sepertiga dari angka kematian di jalan raya Amerika Serikat, atau sekitar 11.000 kecelakaan tahun lalu, disebabkan karena mengemudi di bawah pengaruh alkohol di atas rata-rata.
"Mengemudi dalam pengaruh alkohol merupakan tindakan berbahaya, dan dapat mengancam keselamatan dirinya dan orang lain. Sudah seharusnya penegak hukum wajib menindaknya," kata juru bicara untuk Jaringan Informasi Asuransi California, Peter Moraga.
Menurutnya peraturan yang berlaku di Amerika Serikat sudah sangat ketat. Mulai dari menarik SIM pengemudi yang diketahui mabuk, hingga tidak diizinkan mengemudi selama 6 bulan.
Angka kecelakaan akibat ulah pengemudi yang mabuk, sering kali meningkat tajam hingga dua kali lipat saat akhir tahun. Terutama saat merayakan pergantian tahun.