Lentera Romawi kuno tertimbun disebuah kawasan di Sudbury
Lentera ini awalnya ditemukan oleh Danny Mills dengan sebuah detektor logam di sebuah lapangan dekat Sudbury di Suffolk pada musim gugur 2009.
Dia kemudian melaporkan temuannya ini ke Badan Arkeologi Suffolk, kemudian diketahui kalau lentera yang terbuat dari perunggu itu merupakan satu-satunya lentera Romawi kuno dalam keadaan utuh yang ditemukan di Inggris.
Kawasan tempat ditemukannya lentera ini memang dipenuhi dengan perumahan mewah bergaya Romawi di abad kedua.
Mills mengatakan ''Itu merupakan perasaan yang mengagumkan. Butuh waktu yang lama untuk menggali dan melihatnya dalam keadaan utuh ketika kami menemukannya, kami memperlakukannya dengan sangat hati-hati''.
Obyek temuan ini digambarkan sebagai contoh langka dari hasil karya Romawi, dan telah disumbangkan ke Museum Ipswich tempat lentera ini sekarang dipajang.
'Obyek luar biasa'
satu-satunya lentera Romawi kuno yang berhasil ditemukan dalam keadaan utuh
Juru bicara Colchester dan Museum Ipswich (CIM) memastikan kalau lentera ini merupakan satu-satunya lentera Romawi dalam keadaan utuh yang berhasil ditemukan di Inggris.
"Hanya pecahan dari jenis lentera yang sama yang berada di British Museum dan contoh lengkap terdekat berasal dari Pompeii situs Romawi terkenal."
Emma Hogarth, seorang konservasi di CIM mengatakan ''sangat menyenangkan bisa meneliti sebuah obyek yang sangat luar biasa ini''.
"Butuh waktu sekitar satu jam untuk mencari di internet telepon genggam saya dan cocok dengan sejumlah lentera lain di Pompeii''.
Kemungkinan lentera itu dibuat antara tahun 43 hingga 300 Masehi.
Bentuknya seperti lampu badai modern dan nyala api dilindungi dengan sebuah lapisan tipis tanduk yang dikerik dan dibentuk sehingga bisa tembus pandang.
Sayangnya tanduk itu tidak bisa bertahan ketika lentera ini terbenam di dalam tanah.
Kobar api kemungkinan diproduksi dengan menempatkan sumbu ke dalam minyak zaitun dalam sebuah penahan di dasar lampu, tidak seperti sebuah gelas penahan lilin.
Sumber: http://www.bbc.co.uk/indonesia/majalah/2010/09/100906_romanlantern.shtml
