Ekstrim, Demi Turunkan Berat Badan Wanita Ini Jahit Plastik di Lidahnya
Hampir semua wanita ingin tampil cantik di setiap kesempatan. Beberapa dari mereka rela menghabiskan uang untuk mendapatkan kecantikan secara instan seperti suntik Botox atau operasi plastik. Biasanya wanita melakukan operasi plastik di bagian tubuh atau wajah yang dianggap kurang sempurna. Namun wanita yang satu ini tidak hanya melakukan operasi tersebut di bagian luar saja, tapi juga di lidahnya.
Maya Nava merupakan wanita 18 tahun yang melakukan operasi plastik di hidung serta payudara. Tidak puas akan hal itu, ia juga menjahit plastik di lidahnya. Maya mengaku sulit mengecilkan lingkar pinggang untuk mendapatkan berat ideal. Akhirnya ia memilih metode menjahit plastik berbentuk jaring di lidah yang membantunya menjalankan program diet.
"Itu (menjahit jaring plastik di lidah) membuat saya lebih cepat menurunkan berat badan," tutur Maya seperti dikutip dari Daily Mail.
Maya menghabiskan biaya sekitar US$ 7,000 atau Rp 85 jutaan untuk mengoperasi lidahnya. Dengan operasi tersebut maka Maya tidak bisa mengonsumsi makanan yang terlalu padat seperti daging. Ia akan merasa sakit jika asupan makanannya terlalu keras.
Meskipun tidak mengurangi jumlahnya, berat badannya lebih cepat turun karena hanya mengonsumsi makanan yang halus. Ia mengaku rela melakukan apa saja untuk mempercantik penampilan demi memperebutkan mahkota Miss Venezuela. Ia merupakan satu dari ribuan gadis yang berjuang untuk itu.
Maya tinggal di Santa Cruz, Caracas, Venezuela. Meskipun hidup di perumahan kumuh, ia memiliki impian yang tinggi. Tidak pantang menyerah, Maya melakukan berbagai operasi untuk menyempurnakan penampilan demi bersaing dengan para wanita lainnya di ajang Miss Venezuela. Bahkan keluarganya sudah menyiapkan uang sekitar US$ 10 ribu atau Rp 120 jutaan untuk mengoperasi hidung dan implan payudara.
"Keinginan saya hanya untuk diakui, saya ingin orang-orang tahu bahwa wanita dari daerah kumuh juga bisa berhasil," ujarnya dikutip dari News Australia.
Sumber
Wanita ini Keluarkan Batu dari Matanya saat Menangis
Bukan air mata yang keluar dari bocah 12 tahun asal Yaman namun bongkahan batu kecil-kecil. Secara alami serpihan itu keluar dari kelompak mata dan jatuh ke pipinya. Ini membuat warga desanya gempar.
Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Selasa (4/2), Saadiya Saleh hidup di sebuah desa kecil di Yaman tidak pernah tahu apa yang terjadi pada dirinya. Fenomena ini datang begitu saja bahkan dokter setempat belum tahu penyebabnya.
Rekaman air mata batu Saadiya muncul di situs berbagi video Youtube diunggah dari saluran televisi Yaman Azal. Rekaman itu memperlihatkan gadis kecil itu tengah berbaring di sebuah ranjang rumah sakit. Dia dikelilingi dokter dan kerabatnya. Salah satu dari pihak rumah sakit mendekati Saadiya dan menyentuh kelopak matanya. Seketika batu kecil keluar dan terjatuh.
Dokter menaruh batu-batu itu di kotak kecil. "Kami tidak bisa menjelaskan soal kondisi ini. Saadiya sehat-sehat saja," ujar juru bicara medis tidak disebutkan namanya.
Beberapa warga desa mengatakan Saadiya tengah diserang ilmu hitam. Wilayah tempat bocah ini tinggal menjadi gempar. Penduduk menduga-duga apakah dia diserang hal gaib atau kerasukan iblis. Lainnya takut itu penyakir menular dan berbahaya.
Ingin lihat video Saadiya menangis batu? Tonton di sini. (Source)
Rekor, Molly Schuyler Makan 363 Sayap Ayam Dalam 30 Menit
Molly Schuyler, dinobatkan sebagai pemakan sayap ayam terbanyak di dunia. Pasalnya Schuyler berhasil menghabiskan 363 sayap ayam dalam waktu 30 menit dalam kompetisi Sportsradio Wing Bowl yang ke-22 di Philadelphia, Amerika Serikat (AS).
Ibu dari empat orang anak ini berhasil mendapatkan hadiah uang sebesar USD22.000 atau sekira Rp268 juta (Rp12.195 per USD).
“Saya terus memakan sayap ayam itu tanpa ingin tahu berapa banyak yang telah saya makan,” ujar Schuyler, seperti dikutip dari Metro, Selasa (4/2/2014).
"Saat itu saya hanya ingin fokus pada apa yang saya lakukan. Tapi, saya tidak ingin makan sayap ayam lagi untuk sementara waktu. Saya berharap akan ikut kompetisi ini lagi tahun depan,” tambahnya.
Selain memakan sayap ayam, Schuyler juga berhasil memecahkan rekor sebagai pemakan daging steak tercepat. Dia berhasil memakan daging steak seberat 2 kilogram (kg) kurang dari tiga menit.
Sumber
Wanita ini Kecanduan Makan Eyeshadow Selama 17 Tahun
Wanita asal Toledo, Ohio, Amerika Serikat (AS), ini kecanduan memakan eyeshadow selama 17 tahun. Brittoni, memakan eyeshadow sebanyak 15 kali per hari.
Seperti diberitakan Metro, Senin (3/2/2014), wanita berusia 22 tahun ini telah mulai makan bahan kimia tersebut sejak usianya masih lima tahun.
Brittoni ingin berusaha menghentikan kebiasaan anehnya itu setelah pihak kedokteran memperingatinya bahwa kecanduannya ini dapat berakibat fatal bagi tubuhnya.
Kekasihnya, Josh, mengatakan bahwa ketika Brittoni memakan eyeshadow dia terlihat seperti badut. “Ketika dia makan makeup itu, dia terlihat seperti badut. Saat saya menciumnya, saya merasakan bau makeup itu dan ini mengerikan,” ungkap Josh.
Brittoni mengklaim bahwa dia telah memakan lebih dari 10.000 kontainereyeshadow selama 17 tahun. Terlalu banyak mengkonsumsi bahan kimia itu membuatnya menderita penyakit jantung pada usia 12 tahun.
Wanita bertubuh tambun ini biasanya mengkonsumsi eyeshadowberwarna abu-abu metalik, putih, dan coklat.
Pihak dokter mengatakan kepadanya bahwa eyeshadow itu mengandung arsenik, timah, dan nikel yang dapat memberikan masalah yang besar pada tubuhnya. Ia dapat menderita jantung, kanker, atau bahkan membunuhnya.
Dengan penjelasan dokter tersebut, Brittoni bersumpah akan menghentikan kebiasaannya mengkonsumsi eyeshadow.
Sumber
Pria Ini Bertahan 14 Bulan di Laut Tanpa Bekal
Seorang pria asal Meksiko, Jose Salvador Alvarenga, berhasil berjuang hidup selama 14 bulan di atas laut tanpa bekal apapun. Kapal yang ditumpanginya berhasil mencapai daratan Ebon Atoll yang terletak di ujung selatan Kepulauan Marshall dan diselamatkan warga setempat.
Kepada Mail Online, Senin 3 Februari 2014, ia bercerita mampu bertahan hidup hanya dengan memakan ikan mentah, daging burung camar, hingga meminum darah penyu selama tak ada hujan.
"Aku masih hidup dan tidak percaya," kata Jose. "Saya tidak ingat banyak tentang perjalanan saya. Hal ini sudah menyatu dalam pikiran bahwa hanya ada laut dan laut."
Apa yang dialami Jose bermula ketika kapal yang ditumpangi Jose dan rekannya, seorang nelayan remaja, dihantam ombak sehingga menyebabkan mesin kapal rusak. Ini terjadi pada 21 Desember 2012. Akhirnya, kapal yang ditumpang tersebut terus melaju tanpa arah hingga ke tengah laut bahkan hingga menyeberang Samudera Pasifik. Temannya kemudian meninggal setelah empat bulan di atas kapal sehingga ia melanjutkan perjuangannya sendiri untuk bertahan hidup hari demi hari hingga berbulan-bulan.
Selama bertahan hidup, Jose terpaksa meminum air kencingnya sendiri saat tak ada hujan dan melahap daging burung camar mentah-mentah. "Saya berterima kasih kepada Tuhan karena saya ada di sini (daratan)," ujarnya. Ia mengaku telah terbawa lebih dari 8.000 mil atau sekitar 12.800 kilometer dari negara asalnya, Meksiko. Selama di atas lautan itu pula, ia selalu teringat pada keluarganya.
Ketika terdampar, ia langsung diselamatkan oleh masyarakat setempat dan dibawa ke rumah sakit yang terletak di ibukota Kepulauan Marshall, Majuro. Pria yang bercerita dalam bahasa Spanyol ini mengatakan, terombang-ambing di lautan dalam waktu lama membuatnya tak mengingat banyak tentang informasi keluarganya. Ia mengaku sangat ingin menelepon keluarganya -terutama putrinya yang berusia 10 tahun- di El Salvador namun tak dapat mengingat nama desa atau nomor telepon. "Saya lupa banyak hal."
Kepala imigrasi Kepulauan Marshall Damien Jacklick mengatakan, dengan bantuan duta besar Amerika Serikat, pihaknya dapat menemukan informasi tentang keluarga Jose di El Salvador dan Amerika Serikat. "Kami berharap informasi ini akan membantu kami melacak keluarganya," kata Jacklick.
Jose sendiri tak ingat berapa usianya saat ini. Dengan bantuan penerjemah, ia mengatakan usianya sekitar 36 sampai 38 tahun, meskipun apa yang dialaminya membuatnya tampak jauh lebih tua.
Saat ditemukan oleh warga desa Ebon Atoll, kondisi Jose sangat berantakan. Rambutnya acak-acakan dengan janggut tebal, memakai celana pendek yang sudah compang-camping dan membusuk oleh garam air laut.
Sumber
Langganan:
Postingan (Atom)