Rekor Dunia, Mobil Dengan Tenaga Kopi
Selain memberikan dorongan energi pada pagi hari untuk jutaan orang dan membantu menurunkan risiko stroke, kopi juga memiliki manfaat lain, yakni sebagai bahan bakar mobil.
Setidaknya, inilah yang dilakukan Martin Bacon, 42 tahun, asal Inggris. Ia mengkonversi truk pikapnya menjadi mobil berbahan bakar kopi, yang diberi nama Coffee Car Mark 2. Prestasinya diakui Guinness World Record sebagai mobil berbahan bakar kopi tercepat di dunia.
Bacon memasang kompor arang pada mobil, yang memecah biji kopi sekam (produk sampingan dari proses pemanggangan) menjadi karbon monoksida dan hidrogen. Mobil ini mampu melaju dengan kecepatan hingga 104,607 kilometer per jam. Uji coba dilakukan juri Guinness di Woodford Airfield, di Manchester, Inggris.
Menurut mereka, mengkonversi mobil menjadi berbahan bakar kopi bukan cara yang mudah. Bacon harus memuat pelet kopi untuk boiler dan menunggu tekanan yang cukup untuk menyalakan mesin. Setelah dua kali uji coba, Guinness memutuskan memberi penghargaan kepadanya.
Bacon telah lama terpesona dengan kendaraan bertenaga kopi. Menurut BBC, ia mengkonversi Volkswagen Scirocco lama menjadi mobil Coffee Car Mark 1 dan melaju nonstop sejauh 210 mil dari London ke Manchester pada 2010. Rekor sebelumnya dipegang Car-Puccino, yang dilaporkan mencapai kecepatan 60 mil per jam.
Mobil kopi Bacon bukanlah kendaraan pertama yang tenaganya bersumber dari makanan. Pada 2009, ilmuwan dari Universitas Warwick membuat mobil balap Formula 3 yang bahan bakarnya dibuat dari ekstrak cokelat. Sayangnya, mobil yang dilaporkan dapat melaju hingga 145 mil per jam atau sekitar 233,355 kilometer per jam itu dilarang ikut dalam kejuaraan karena bahan bakar yang tidak biasa gagal untuk memenuhi persyaratan.
Source
Perempuan Jepang Menyewakan Paha Mereka Untuk Iklan
Media dan teknologi berkembang. Demikian pula dunia periklanan. Kini iklan online sudah marak. Namun di Jepang, negeri yang suka aneh-aneh, kini mulai marak kaum wanitanya menyewakan tubuh sebagai ruang iklan. Laiknya iklan gaya lawas, iklan akan ditaruh di wilayah yang menarik perhatian, memancing pandangan dan membikin orang mau melirik. Bagian yang dipilih ternyata paha.
Strategi ini ternyata manjur juga. Banyak perusahaan Tokyo yang memasang iklan di paha-paha. Bahkan album band Punk asal US, Green Day ikut memasang iklan untuk album mereka Uno yang telah diluncurkan September lalu. Namun tak disebut berapa nilai paparan iklan ini dan apakah berpengaruh bagi brand pemasang iklan dan mendongkrak penjualan atau tidak.
Pada November 2012, sudah terdaftar sekitar 1.300 wanita yang mendaftarkan paha mereka untuk ruang iklan bagi PR, Absolute Teritory. Jumlah ini terus meningkat.
Para pemilik paha yang berpartisipasi akan mendaftarkan kaki mereka untuk dicap dengan iklan. Mereka diwajibkan memakai celana/rok pendek. Setelah dicap, mereka beraktivitas biasa sehari hari memamerkan iklan kepada sebanyak mungkin orang. 'Durasi Tayang' iklan ini 8 jam sehari. Sebagai bukti hasil kerja, pemilik paha juga harus mengunggah gambar diri mereka saat sedang terpasang iklan ke jejaring soial Facebook, Twitter atau sejenisnya. Mereka dibayar layaknya reklame iklan.
Eichi Atsumi, salah satu juru bicara di agen iklan itu menyebut, pemilik paha juga harus mematuhi pedoman untuk mendapatkan pekerjaan ini. Setidaknya, akun jejaring sosial mereka terhubung pada 20 orang dan usia mereka lebih dari 18 tahun. Sayang, tak disebut bea tarif sewa paha itu dan apakah kena pajak atau tidak.
Sumber
7 Aturan Aneh Bagi Wanita di Sejumlah Negara
Paris baru-baru ini mencabut aturan berusia 200 tahun yang melarang wanita mengenakan celana panjang. Meski sejak abad ke-20 banyak wanita Prancis mengenakan celana panjang, sejatinya aturan itu masih berlaku, hingga Menteri Urusan Hak-hak Perempuan Prancis, Najat Vallaud-Belkacem, mencabutnya.
Prancis bukan satu-satunya negara yang masih memiliki peraturan kuno bagi kaum wanita. Di beberapa belahan dunia, masih ada aturan aneh menyangkut kaum wanita yang masih berlaku hingga saat ini.
Sebuah hukum di Florida, Amerika Serikat misalnya, melarang perempuan untuk mengikuti olahraga terjun payung pada hari Ahad. Wanita lain didenda untuk tertidur di bawah pengering rambut di salon. Sebuah peraturan di Cleveland, Ohio, melarang perempuan mengenakan sepatu kulit.
Berikut ini sejumlah aturan aneh bagi kaum wanita yang berlaku di beberapa tempat:
- Di South Carolina, adalah legal untuk memukul istri di tangga pengadilan pada hari Ahad.
- Dalam Connersville, Wisconsin, selama berhubungan intim, merupakan pelanggaran hukum bagi seorang pria yang meletuskan senjatanya sementara sang wanita tengah mencapai orgasme.
- Di Jeddah, Arab Saudi, perempuan dilarang menggunakan kolam renang di hotel sejak tahun 1979.
- Di Samoa, adalah kejahatan untuk melupakan ulang tahun istri sendiri.
- Di Bahrain, dokter pria secara hukum boleh memeriksa alat kelamin wanita, tapi melalui cermin.
- Di Alexandria, Minneapolis, adalah ilegal bagi seorang pria untuk melakukan hubungan seksual dengan seorang wanita dengan bau sarden dalam napasnya.
- Di Thailand, wanita dilarang keluar rumah tanpa pakaian dalam.
Burger ini Bisa Dimakan Beserta Bungkusnya
Pencinta burger kini tidak perlu membuka kertas pembungkus burger jika ingin menikmati makanan siap saji tersebut. Waralaba makanan cepat saji Bob's di Brasil mulai menyajikan burger dengan kertas pembungkus yang dapat dikonsumsi.
Konsumen dari berbagai cabang restoran cepat saji tersebut kini dapat menikmati burger dan kertas pembungkusnya secara bersamaan.
Situs pemantau kejadian unik Odditycentral menyatakan program yang diciptakan perusahaan tersebut terbukti sukses, karena dapat mengurangi sampah kertas yang dihasilkan oleh para penikmat burger hingga jumlah yang signifikan.
Pada awal tahun ini, para ilmuwan dari Harvard melaporkan pengembangan produk WikiCells (novel yang kertasnya dapat dimakan), juga bisa digunakan sebagai pembungkus makanan tanpa mengubah cita rasa makanan tersebut.
Belum diketahui apakah restoran cepat saji tersebut menggunakan teknologi WikiCells dalam pembuatan pembungkus kertas itu. Sejauh ini, belum didapati konsumen yang mengeluhkan program tersebut.
Menurut Odditycentral, slogan yang digunakan untuk iklan burger itu adalah "Anda tidak bisa menahan diri".
Sumber
WoW, Di Museum Ini Pengunjung Boleh Telanjang
Hanya meninggalkan mantel saja, boleh. Melepas baju juga tak apa. Menanggalkan seluruh pakaian yang melekat, dengan hanya mengenakan kaus kaki dan sepatu, juga tak dilarang. Inilah aturan main baru di Museum Leopold, Wina, Austria, selama ajang pameran 'Nude Man from 1.800 to Today' digelar.
Dalam pameran ini, hampir 300 lukisan, foto, gambar, dan patung yang dipajang menggambarkan ketelanjangan. Banyak pengunjung yang antusias mengikuti aturan terakhir: tanpa busana sama sekali. Seorang pengunjung menyatakan, meskipun dingin, ia tertarik dengan ide museum untuk mengajak bertelanjang. "Itu sesuatu yang berbeda," katanya.
Para pengunjung, semuanya telanjang, bergerombol mengikuti pemandu museum yang juga tanpa busana. Mereka memeriksa dan mendengarkan dengan seksama penjelasan tentang satu persatu koleksi yang dipamerkan.
Sebelumnya, kata juru bicara museum, Klaus Pokorny, menanggalkan baju selama mengunjungi museum itu dilarang. Ia menceritakan saat pameran dibuka awal November tahun lalu, seorang pria tanpa baju diminta segera berpakaian oleh petugas keamanan. "Namun kami mendapat permintaan dari seluruh dunia dari orang-orang yang terinspirasi oleh pameran ini, yang meminta kami, 'Bisakah kami mengunjungi pameran dengan telanjang?'" katanya.
Florian Kahlenberg yang datang dari Munich mengatakan bahwa sangat menarik untuk berjalan-jalan dengan telanjang bulat di museum. "Dari dulu saya selalu ingin melakukannya," katanya.
Pameran ini disebut-sebut yang paling sukses yang pernah dilakukan Museum Leopold. Lebih 100 ribu orang telah mengunjungi pameran ini.
Namun ajakan ketelanjangan museum ini bukan tanpa sandungan. Tahun lalu, mereka terpaksa menutupi bagian vital poster tiga pria telanjang yang dipasang di berbagai penjuru kota untuk mempromosikan acara ini. Pasalnya, warga kota mengeluhkan pemandangan yang dianggap tak senonoh, dimana tiga atlet pria berfoto tanpa selembar benangpun, hanya berkaus kaki warna biru, putih, dan merah serta bersepatu bola.
Sumber
Langganan:
Postingan (Atom)