Beda Gaya Nunun Nurbaeti, Miranda Goeltom, Angelina Sondakh dan Malinda Dee
Namanya juga sosialita politik, baik Malinda Dee, Nunun Nurbaeti, Miranda Goeltom dan Angelina Sondakh tentu punya gaya khas masing-masing tiap menghadapi persidangan dakwaan korupsi di pengadilan.
Gaya khas mereka rupanya juga disorot oleh media-media asing yang mengulas tentang gaya hidup para sosialita politik di berbagai negara. Apa saja beda kharakter empat sosialita berkasus ini?
Melinda Dee
Situs media asing ABC.net.au misalnya, menyorot gaya penampilan Melinda Dee yang selalu tajam dalam ber-make up (tata rias) wajah serta tebal pula dalam bergincu.
Media ini juga menyorot wajah pembobol rekening nasabah kakap Citibank itu yang suka dipermak lewat operasi plastik. Ia tipe sosialita yang bisa berjam-ham menghabiskan waktu di depan meja rias.
Miranda Goeltom
Sosialita yang konon bergaji Rp 164 juta (saat menjabat Gubernur Senior Bank Indonesia) menonjol dalam kharakter khas rambutnya yang dicat pirang jagung dengan model disasak ke atas. Blog Zona Black mengulas gaya mewah Miranda yang begitu cepat berganti-ganti model baju.
Gaya busana tersangka kasus dugaan suap pemilihan Dewan Gubernur Senior Bank Indonesia di DPR tahun 2004 sangat mirip dengan gaya mendiang Lady Diana (Putri Diana) dari Kerajaan Inggris.
Namun segemerlap apapun penampilan busana dan rambutnya, Miranda tak bisa menutupi tanda-tanda penuaan seperti keriput di sekujur leher, dahi, wajah dan pergelangan tangannya.
Angelina Sondakh
Media asing selalu menyebut Angelina Sondakh dengan kata ganti 'The Beauty Queen' (Ratu Kecantikan) meski ia hanya menyandang predikat Puteri Indonesia selama setahun (2001).
Angelina selalu punya gaya khas berkacamata dengan frame (bingkai) tebal tiap kali menghadiri persidangan. Padahal di hari-hari biasa, mantan istri aktor Adjie Massaid itu tak pernah pakai kacamata, kecuali kacamata hitam untuk menangkis silau matahari.
Nunun Nurbaeti
Entah mengapa Nunun Nurbaeti selalu membawa kipas tangan kemana-mana pergi, meski ia berada di tempat berpenyejuk ruangan sekalipun. Nunun juga punya penampilan khas berkerudung rapat dan berkacamata hitam.
Dengan kacamata hitam dan kerudung di kepalanya itu, sosialita yang terjerat kasus suap cek perjalanan kepada anggota DPR tahun 2004 bisa menutupi sebagian besar wajah dan kepalanya. (sumber)
Cara Cek Cermin Tembus Pandang di Tempat Umum
Ketika anda masuk ke toilet umum, kamar hotel, fitting room, resto, salon, spa dll, kebanyakan dari anda yakin bahwa cermin yang menggantung di dinding kelihatannya seperti cermin biasa… Tapi sesungguhnya apa itu memang benar-benar cermin biasa, atau itu cermin 2 arah (orang di belakang cermin itu bisa melihat anda, dan anda tidak dapat melihat mereka), seperti cermin pada ruang interogasi kantor polisi yang sering kita saksikan di film.
Banyak kasus dimana orang iseng memasang cermin 2 arah di dalam ruang ganti pakaian wanita atau di toilet wanita, terkadang ini ulah nakal oknum disitu tanpa sepengetahuan pemilik toko/resto/hotel/salon/spa.
Sangat sulit mengidentifikasi permukaannya hanya dengan melihatnya saja. Bagaimana menentukan dengan pasti apakah cermin itu adalah cermin biasa atau cermin 2 arah..??
Lakukan tes sederhana atau tes kuku jari… Caranya, letakkan ujung kuku anda di atas permukaan cermin :
—? Jika ada jarak (gap) antara kuku dan bayangan kuku anda di cermin… bisa dikatakan itu adalah cermin biasa… aman!
—? Jika tidak ada jarak (gap), artinya kuku anda langsung menyentuh bayangan kuku anda di cermin… itu adalah cermin 2 arah… Tinggalkan ruang itu!
Cara alternatif adalah dgn menghembuskan hawa panas lewat mulut kita ke cermin tersebut. kalau cerminnya cermin biasa akan terlihat jarak dari uap embun yang ada, kalau g ya cermin tembus pandang.
Bagaimana kalau di depan kaca 2 arah ditambah 1 lagi kaca sehingga kalau jari ditempelkan ke cermin alhasil seperti cermin biasa (ada jarak antar kuku)..Satu lagi yang perlu diperhatikan adalah adanya kamera mini di hiasan dinding..
Cara lain :
1. kaca satu arah biasanya dipasang menyatu dengan tembok
2. bawalah senter, sorot kaca dan liat apa ada pantulan cahaya dibelakang kaca
3. perkatikan warna reflektor kaca, kalo kaca asli bening mengkilat. kalo kaca satu arah agak sedikit buram
Ini cara sederhana tapi efektif, anda bisa menyelamatkan diri, anak gadis anda, teman wanita anda dari "perkosaan visual".
Banyak wanita tidak menyadari telah menjadi korban, ingat kasus beberapa tahun lalu sekelompok artis direkam aktivitasnya di sebuah toilet studio photo.
Meski anda bukan artis, hal ini tetap dapat menjadi alat pemerasan dll, teknologi sekarang memudahkan mereka beraksi merekam aktivitas pribadi anda di toilet… dengan HP seharga 500 ribu…!!! Bayangkan kalau itu di-upload di internet via Facebook, Twitter dll.
Ingatlah selalu… setiap kali anda melihat cermin di tempat umum tadi… lakukan tes kuku jari…!!!
Cermin biasa:
Cermin 2 arah:
Laptop Canggih ini Bisa Dipakai Seperti Celana Jins
Bagi Anda yang tak bisa jauh-jauh dari laptop Anda, sepasang celana jins ini bisa menjadi pilihan. Kini Anda bisa menggunakan ‘laptop’ Anda kapan saja, di mana saja. Seperti apa?
Jins yang dikenal dengan Beauty dan Geek ini memiliki keyboard, mouse, dan speaker yang bisa berfungsi secara normal. Jins ini merupakan kreasi dan hasil rancangan perusahaan Nieuwe Heren yang dijalankan Erik de Nijs dan Tim Smit seperti dikutip DM.
Kedua orang ini mencipta jins ini sendiri dan merancangnya agar pengguna bisa menggunakannya dengan mudah tanpa menghambat pergerakan.
“Celana ini tidak berat mengingat ada keyboard fleksibel, speaker dan mouse kecil. Celana ini hanya sedikit lebih berat dari jins biasa Anda,” kata mereka.
Ide awal pembuatan jins ini adalah, untuk bisa menggunakan komputer di mana pun dan kapan pun. Jins ini dijual seharga GBP250 (Rp3,6 juta).
Tertarik? [Sumber]
Penguasa Seperempat Abad Forbes Billionaires
Tahun ini, eksistensi Forbes Billionaires genap memasuki usia 25 tahun. Untuk memperingati ulang tahun perak itu, majalah ekonomi asal Amerika Serikat (AS) tersebut menapaktilasi para miliarder yang mampu bertahan menempati singgasana terhormat selama kurun waktu itu.
Forbes mencatat ada 24 orang yang memiliki keunikan dalam mempertahankan atau bahkan meningkatkan kekayaannya. Mereka adalah anggota Forbes Billionaore yang terdaftar pertama pada daftar 1987 dan selalu masuk kualifikasi untuk tiap edisi Forbes Billionaire hingga sekarang. “Anggota klub Forbes Billionaires selama seperempat abad berturut-turut, mereka adalah legenda kapitalisme yang sebenarnya,” tegas Forbes.
Nama pertama yang muncul sebagai pemuncak daftar hall of fame itu adalah pendiri Microsoft yang menjadi perusahaan terbuka sejak Maret 1986, yakni Bill Gates .Dari debutnya pada 1987, kekayaan Gates meningkat 48,8 kali dari awal, yaitu dari USD1,25 miliar menjadi USD61 miliar (Rp556,8 triliun) saat ini. Sejak saat itu, Gates telah tumbuh dari seorang genius teknologi menjadi revolusioner filantrofi paruh baya.
Meski ada fakta bahwa sumbangan amal Gates hampir mendekati angka USD30 miliar (Rp273,8 triliun) hingga saat ini, tampaknya itu tak sebanding dengan peningkatan pesat harga kekayaannya. Peningkatan kekayaan pesat seperti itu juga dialami rekan Gates dari Giving Pledge, Warren Buffet. Dari kekayaan yang “hanya” USD2,1 miliar pada 1987, kekayaannya sekarang mencapai USD44 miliar (Rp401,6 triliun).
Buffett juga memiliki kebiasaan mendermakan miliaran dolar tiap tahun via transfer saham Berkshire Hathaway ke yayasan amal, terutama melalui Bill & Melinda Gates Foundation. Orang ketiga dan penandatangan Giving Pledge terakhir yang muncul di daftar legenda miliarder Forbes adalah salah satu keluarga industri paling bersejarah di AS, Rockefellers. David Rockefeller Sr adalah satu-satunya cucu pendiri Standar Oil John D Rockefeller yang masih hidup.
Beberapa nama lain yang juga rajin menghiasi daftar orang terkaya di dunia Forbes adalah miliarder permen Mars Co yang terdiri atas tiga bersaudara, Jacqueline Mars, Forest Mars,dan John Mars. Ketiganya masuk daftar ini dengan harta USD1,15 miliar pada 1987 dan kini memiliki kekayaan senilai USD13,8 miliar. Kemudian, ada juga Anne Cox Chambers yang memiliki kekayaan USD12,5 miliar.
Dia mewarisi kekayaan itu setelah ayahnya yang membeli Dayton (Ohio) Daily News pada 1898 meninggal. Sementara developer real estat terkaya di AS, Donald Bern, yang pada 1987 sempat disebut Forbes sebagai pria “cokelat, atletik,dan berkilau” juga masih rajin masuk daftar itu. Dengan harta USD1,25 miliar pada 1987, kekayaan Bern pada tahun ini tercatat mencapai USD12 miliar.
Dari luar AS, nama August von Finck, pendiri perusahaan asuransi Allianz dan bank Merck, Finck & Co, yang keduanya dijual ke Barclays Bank pada 1990, adalah wajah yang senantiasa menghiasi klub Forbes Billionaires sejak 1987 dengan harta USD2,5 miliar. Pria yang kini tinggal di Swiss yang bebas pajak itu tahun ini mencatatkan kekayaan sebesar USD7,8 miliar.
Ada juga nama Liliane Bettencourt dari Prancis. Saat ini, putri Eugene Schueller yang mendirikan L’Oreal pada 1907 ini memiliki kekayaan USD24 miliar (Rp219 triliun), naik pesat dari USD1 miliar pada 1987. Sementara mogul real estat Jepang, Eitaro Itoyama,mempertahankan kekayaan USD2,9 miliar dengan terutama memiliki sembilan lapangan golf yang diwarisi dari ayahnya.
Tapi, kalau Itoyama memiliki properti yang sama di AS, dia tampaknya hanya akan memiliki harta di bawah USD1 miliar karena lapangan golf premium hanya mencapai angka USD20 juta di AS. Beruntung bagi Itoyama,lapangan-lapangannya secara kolektif diperkirakan bernilai lebih dari USD2,7 miliar di Jepang.
Meskipun sudah 25 tahun menjadi anggota Forbes Billionaires, kekayaan Itoyama mungkin tak seperti angka yang ada saat ini. Harus diingat bahwa kurs dolar AS mengalami devaluasi signifikan dalam 25 terakhir. Sementara kekayaan Itoyama turun USD100 juta dalam urusan nominal,d ari USD3 miliar pada 1987 menjadi USD2,9 miliar pada 2012, kekayaannya sebenarnya kurang dari separuh angka itu.
Kekayaan USD2,9 miliar itu setara dengan sekitar USD1,47 miliar pada 1987 akibat mundurnya pasar real estat Jepang pada awal 1990-an dan “dekade hilang” yang terjadi di Jepang. Walaupun Forbes menghitung dolar dalam nominal atau inflasi, Itoyama tetap dinilai memiliki kualifikasi sebagai anggota hall of fame klub miliarder versi majalah itu.
Yang menarik, beberapa penghuni hall of fame Forbes masuk klub miliarder karena mereka berani mengambil risiko yang tidak hanya menciptakan, tapi juga mempertahankan kekayaan besar. Salah satunya adalah Li Ka-shing dari Hong Kong yang selama 25 tahun terakhir menghuni daftar orang terkaya Forbes. Setelah lari dari China pada 1940, Li bekerja penuh waktu untuk menopang hidup keluarganya ketika berusia 12 tahun.
Begitu magang di sebuah pabrik, Li tak pernah melihat ke belakang lagi dengan menjaring jutaan dolar pertamanya dari pabrik bunga plastik. Dari titik masuk daftar orang kaya Forbes dengan USD1,6 miliar, kini Li memiliki kekayaan USD25,5 miliar, cukup membuatnya menjadi orang terkaya di Asia. Selain nama-nama tersebut, ada beberapa nama yang sebenarnya sering wara-wiri dalam daftar orang terkaya Forbes tapi absen pada daftar hall of fame.
Ini dikarenakan mereka baru mendapatkan status miliarder setahun setelah 1987. Meski tidak masuk daftar 1987, setelah 1988 dan seterusnya, ada beberapa nama yang konsisten masuk daftar orang terkaya Forbes seperti David dan Charles Koch, Summer Redstone dan Ronald Perelman.
Selain mereka, nama-nama seperti Newhouse bersaudara (S I Newhouse dan Donald Newhouse), Ray Lee Hunt, Leslie Wexner, Erivan Haub, Bass bersaudara (Robert Bass dan Lee Bass), Henry Ross Perot Sr, Stephan Schmidheiny, Masatoshi Ito, dan Henry Hillman juga terus menghiasi Forbes Billionaires dalam kurun 25 tahun terakhir. (www.sindonews.com)
Langganan:
Postingan (Atom)