Hot News

Tips Mengawetkan Makanan Lebih Lama Secara Alami

1. TARUH KENTANG YANG DIPOTONG SEPARUH DALAM LEMARI PENDINGINhttp://i602.photobucket.com/albums/tt102/TusukSate2009/kentang.jpg

Kentang akan menyerap bau-bauan dari makanan yang disimpan. Tapi ingat, kentang harus diganti paling tidak 3 hari sekali.

2. SIMPAN TELUR DENGAN UJUNG YANG LEBIH RUNCING DI BAWAHhttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEho1DDtAuAloshspdvmyhbYBn7lSQS_dw6p_S5hEzPyiCgQf-Jw8eHNRplKqYiu95lqj8kJJgqT98ZmmJSMIR9t-r9Mbmo4pyhD1Gm1yvjCmLzIW6_yd8tjpIpF7_mQMtbXTo32oA06dPA/s1600/nasi-tim-telur.jpg

Dengan cara begini akan menjaga telur tetap segar lebih lama.

3. TARUH BEBERAPA BALOK GULA DALAM WADAH TEMPAT MENYIMPAN AMERICAN CHEESEhttp://wartapos.files.wordpress.com/2009/12/gula.jpg?w=400&h=300

Gula akan menyerap kelembaban dan mencegah keju dari kerusakan.

4. JANGAN SIMPAN TOMAT DAN TIMUN DI TEMPAT YANG SAMAhttp://baliaromaticspa.files.wordpress.com/2008/11/tomat.jpg

Tomat menghasilkan gas yang mengakibatkan timun lebih cepat membusuk. Tomat dan timun sebaiknya tidak disatukan.

5. JANGAN SIMPAN APEL DENGAN SAYUR DAN BUAH LAINhttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiw-DXvJLxOl_wtvyxGmadQtg-63ZYu9WYeqAw3-SeXXLuWNMXoDSSJLCYWOw_VhepDiDjwmcxwpwsC00mKdUp_BMw9v9782Pe7xcm3SGGqNBXI2g6ky5hi66Z01BaU3zgoiGmloGNQLXw/s1600/66202_sayuran.jpg

Apel menghasilkan gas yang membuat sayur dan buah lain cepat membusuk.

6. TARUH POTONGAN APEL ATAU KENTANG MENTAH BERSAMA DENGAN ROTIhttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCLwStMNhB28qoPQOwKdjIrG8B2HCnGKjzu2XIQH8F1ku2BAgHNA2QBjjV7YWrzw4ebFYoiGhBpJsmfQetgq07LD4CEgoQagNeKqi8F6v76_7RGthPlx7053AigeKXG_HK-a5uT7zhK3E/s400/roti+celup+telur_blog+1.JPG

Roti akan tahan lebih lama dari biasanya.

sumber: http://www.sayakasihtahu.com/2010/10/tips-mengawetkan-makanan-lebih-lama.html

Fakta tentang Wedhus Gembel Merapi

Merapi merupakan gunung teraktif di dunia. Tiap kali akan Meletus Gunung Merapi selalu mengeluarkan awan panas mematikan yang disebut Wedus Gembel di Gunung Merapi. Oleh penduduk lokal awan itu disebut 'wedus gembel' atau 'domba gimbal' karena bentuknya yang unik dan mempesona bila dilihat dari jauh, tapi ketika berdekatan, ia bisa jadi malapetaka. Dan kini, Wedus Gembel keluar dari Gunung Merapi, namun semoga saja tidak membawa Malapetaka buat Warga disekitar Gunung Merapi.

Contoh kedahsyatan wedus gembel, pada November 1994, terjangannya menewaskan puluhan warga Turgo, Slema, hanya dalam hitungan detik. Awan bernama ilmiah pyroclastic density flow juga membuat rumah-rumah rata dengan tanah menjadi abu dalam sekejap.

Pada 1930-1931, Merapi meletus dengan tipe Plinian, menghasilkan aliran lava, piroklastika, dan lahar hujan. Juga wedus gembel. Korbannya mencapai 1.369 orang, jumlah yang sangat banyak untuk ukuran saat itu.



Apa sebenarnya wedus gembel?

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta, Subandrio menyatakan, 'wedus gembel' tak lain adalah awan panas yang berisi material-material muntahan Gunung Merapi saat meletus.

Batu-batu dengan ukuran besar, kerikil dan juga abu yang menjadi satu dengas gas, bergerak ke perbukitan yang ada di sisi Gunung Merapi.

"Karena gerakan dari muntahan Merapi tersebut tak teratur seakan akan bergumpal gumpal dan berwarna putih dan dari jarak jauh seperti bulu wedus gembel [domba gembel] maka warga setempat menamakannya 'wedus gembel'," katanya.

Suhu wedus gembel di kawah Merapi bisa mencapai 1.000 derajat Celcius. Ketika bergerak ke lereng Merapi sejauh empat kilometer, suhunya berkurang menjadi 500 derajat. Apapun yang diterjangnya akan hancur dan mati.

"Jika wedus gembel itu melewati kawasan hutan maka hutan tersebut akan terbakar. Begitu pula jika melewati kawasan penduduk maka akan membakar dan merusak yang dilewatinya," jelas Subandrio.

Lalu bagaimana jika wedus gembel itu menerjang atau mengenai manusia?

Subandrio menyatakan, dengan suhu yang masih di atas 500 derajat Celcius maka jelas akan membakar sekujur tubuh korban.

"Untuk mengantisipasi hal itu maka penduduk dan hewan peliharaan yang ada di daerah berbahaya harus diungsikan manakala Gunung Merapi meletus," terangnya.

Subandrio menegaskan bahwa wedus gembel atau awan panas tak hanya terjadi di Merapi, melainkan pada semua gunung berapi jika sedang meletus.

"Ketika gunung berapi meletus pasti mengeluarkan awan panas atau wedus gembel. Gunung Merapi jika nantinya meletus juga dipastikan akan mengeluarkan wedus gembel," tegasnya

Sementara, Kabid Penanggulangan Bencana Badan Kesbanglinmas Sleman, Taufiq Wahyudi mengatakan, Pemkab Sleman pada tahun 2006 yang lalu telah menyiapkan tiga bungker yang berada di Kaliurang, Kali Adem dan Tunggul Arum.

"Bungker di Kali Adem bukan untuk perlindungan dari awan panas namun didesain untuk perlindungan dari material gunung Merapi jika meletus. Sedangkan bungker yang ada di Kaliurang dan Tunggul Arum untuk perlindungan dari wedus gembel," terangnya

Untuk bunker yang berada di kawasan Kali Adem sudah tidak lagi digunakan dan hanya untuk tempat rekreasi dan tempat pembelajaran.

“Pada bungker yang ada di Kali Adem inilah pada tahun 2006 yang ada dua relawan tewas saat bungker tempat mereka berlindung tertutup oleh metarial letusan gunung merapi,”paparnya

Toufiq menambahkan pada setiap bungker yang didisain untuk perlindungan dari awan panas dilengkapi dengan tabung oksigen sebanyak 10 tabung dan setiap bungker mampu menampung 20 hingga 30 orang.

"Bungker tersebut dibuat bukan untuk berlindung dalam kurun waktu yang lama, karena untuk awan panas kejadian melintasnya dalam waktu yang cukup singkat sehingga tidak perlu ada logistik seperti di pengungsian," tambah dia.

Sumber : http://www.anehnie.com/2010/10/wedus-gembel-di-gunung-merapi.html

Korban Perampokan Dipaksa Mesum & Direkam Kamera

Aksi para perampok semakin membuat resah warga Prabumulih. Selain merampas harta mereka juga berani memaksa korbannya beradegan mesum. DJ (23), warga Prabumulih Timur dan MM (20) warga Prabumulih Selatan mengalami nasib itu di Bukit Lebar, Kelurahan Karang Raja, Kecamatan Prabumulih Timur. Selain kehilangan dua unit telepon genggam yaitu Sony Ericsson dan Nokia 5200 serta uang Rp 70 ribu, keduanya dipaksa berbugil ria dan berbuat mesum.

Sudah harta dikuras, dipaksa berbuat asusila dan divideokan

Saat melaporkan kejadian itu ke Polsek Prabumulih Timur, Senin sekitar pukul 09.00, Dj menuturkan awal mula kejadian itu. Awalnya, dia berniat mengantarkan MM, kekasihnya pulang ke rumah usai dijemput dari tempatnya bekerja. Dengan menggunakan sepeda motor Yamaha Jupiter Z warna hijau, mereka melintas di TKP. Tiba-tiba muncul empat orang pelaku yang keluar dari dalam hutan karet.

Keempatnya lalu menghadang laju kendaraan dan menyergap keduanya. Salah satu pelaku mengeluarkan senpi dari balik baju dan menodongkannya ke DJ. Korban yang ketakutan lalu digiring ke dalam hutan. Para pelaku lalu mengambil barang-barang milik korban berupa ponsel serta uang. Tak puas hanya mengambil harta korbannya, para pelaku lalu iseng memaksa kedua korban melucuti pakaiannya. DJ sempat menolak saat pelaku memaksa keduanya beradegan intim. Namun, ketika salah satu pelaku mengancam akan memerkosa pacarnya, DJ tak dapat berkutik.”Terpaksa daripada pacarku digagahi,” ujarnya dengan wajah masih tampak syok.

Para pelaku yang berhasil mengancam kedua korban lalu menonton dan merekam adegan itu menggunakan kamera ponsel milik korban. Setelah puas melihat kedua sejoli itu beradegan mesum para pelaku lalu melepaskannya. Karena takut keduanya pulang ke rumah DJ. Setelah menceritakan kejadian yang baru menimpanya kepada pihak keluarga, keduanya lalu melapor ke pihak berwajib.
Kapolres Prabumulih AKBP Mirzal Alwi SIk melalui Kapolsek Prabumulih Timur Iptu Akagani SH didampingi Kanit Reskrim Aiptu Siswanto mengatakan, petugas sempat membawa kedua korban ke lokasi kejadian untuk mencari barang bukti dan jejak yang ditinggalkan pelaku. “Ciri-cirinya sudah kita ketahui berdasarkan keterangan kedua korban,” katanya.

Mengenal Perilaku Seks Menyimpang - Parafilia

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnA0P1fbx7HJTY3K5FOZKDUKwwb4B1ODHXkO9IAcggCyJLyTk1UgnybmEulkDK81m7L_o2QzT4KFD-wKLVnRnDpMCQ_xmaeFn2Z7y5SNiWc2iVvQuG8QKVCVkebA9GRAC9d7PWJN06tRIA/s320/parafilia2.jpg
Sesuatu yang tak lazim digolongkan sebagai kelainan. Begitu juga dalam kancah perilaku seksual. Di seputar kita bisa dijumpai penderita parafilia, pengidap gangguan psikoseksual. Mereka, umumnya laki-laki, menyukai kegiatan seksual tidak lazim mulai dari mengintip, memamerkan alat kelamin, sampai mengenakan pakaian wanita.

Syahdan, di abad XI ada seorang istri bangsawan Inggris yang sangat dikagumi rakyatnya. Wanita cantik itu bernama Lady Godiva. Suaminya, Earl Leofric, penguasa Provinsi Mercia di Midland. Karena penduduk Coventry saat itu sangat menderita akibat tingginya pajak, ia memohon kepada sang suami untuk menurunkannya. Permintaan itu akan dikabulkan asal Lady Godiva berani berkuda keliling kota tanpa busana.

Tak disangka, Lady Godiva bersedia. Dengan menggunakan rambut pirangnya yang panjang sebagai penutup sebagian tubuhnya, ia naik kuda berkeliling kota. Rakyat yang sangat mencintainya bersepakat untuk tinggal di rumah dan menutup semua jendela mereka rapat-rapat.

Rupanya, seorang pembantu tukang jahit bernama Tom berusaha mengintip dari celah jendela. Ia merasa bangga berhasil menyaksikan wanita cantik tanpa busana itu. Namun, akhirnya ia mendapatkan karma. Ia buta tak lama kemudian.

Dongeng tentang “Tom si Pengintip” atau Peeping Tom ini kemudian diangkat sebagai istilah salah satu kelainan parafilia (gangguan psikoseksual yang kebanyakan diderita pria), yang disebut voyeurism.

Ciri utama voyeurism (di dunia kedokteran dikenal sebagai skopofilia) adalah adanya dorongan yang tidak terkendali untuk secara diam-diam mengintip atau melihat wanita yang sedang telanjang, melepas pakaian, atau melakukan kegiatan seksual.

Penderita memperoleh kepuasan seksual dari situ. Wanita yang diintip biasanya tak dia kenal. Mengintip menjadi cara eksklusif untuk mendapatkan kepuasan seksual. Anehnya, ia sama sekali tidak menginginkan berhubungan seksual dengan wanita yang diintip. Cuma berharap memperoleh kepuasan orgasme dengan cara masturbasi.

Berbeda dengan pria normal - yang baru mendapatkan kepuasan seksual setelah melakukan persetubuhan (terkadang masturbasi) - penderita voyeurism sudah terpuaskan tanpa harus melakukan sanggama. Namun, penyuka film atau pertunjukan porno jangan takut dikatakan menderita kelainan ini, karena para pemain film itu dengan sengaja menghendaki dan menyadari bahwa mereka akan ditonton orang lain.

Penyimpangan psikologis
http://farm4.static.flickr.com/3148/2862650302_73390ca3b9.jpg
Selain voyeurisme, masih ada jenis lain parafilia, seperti ekshibisionisme, fetisisme, transvestisme, masokisme, paedofilia, dll. Ciri utama penyimpangan psikoseksual ini ialah timbulnya fantasi atau tindakan yang tidak lazim dan merupakan keharusan untuk mendapatkan kepuasan seksual. Fantasi ini cenderung berulang secara mendadak dan terjadi dengan sendirinya. Penyebab utamanya biasanya berhubungan dengan faktor psikologis. Sedangkan gangguan fungsi karena kelainan atau gangguan organik pada alat kelamin tidak dimasukkan dalam parafilia.

Bila yang dibayangkan dalam fantasi penderita parafilia tidak bisa dimanifestasikan dengan sesungguhnya, baik saat melakukan kegiatan seksual sendirian atau dengan pasangan, maka hal yang dibayangkan haruslah terdapat dalam fantasi yang menyertai masturbasi atau persetubuhan. Karena saat itulah nafsu erotiknya baru bangkit. Sebaliknya, bila tidak terdapat fantasi parafiliak yang dibayangkan, maka kepuasan seksual atau orgasme tidak akan tercapai.

Ciri lain parafilia, perilaku demkian umumnya tidak membuat mereka cemas atau depresi, meski dalam beberapa kasus ada juga yang merasa bersalah, malu, atau depresif karena seringnya melakukan kegiatan seksual tidak lazim itu.

Namun, para penderita sering tidak mampu melakukan hubungan seksual yang penuh kasih sayang secara timbal balik. Juga terdapat disfungsi psikoseksual seperti nafsu seksual normal yang terhambat, orgasme terhambat, ejakulasi dini, atau pada wanita timbul diprapeunia (vagina terasa nyeri waktu melakukan hubungan seksual).

Dalam dirinya juga terjadi gangguan kepribadian, terutama ketidakdewasaan emosi. Hubungan sosial dan seksual dapat terganggu bila perilaku seksual itu diketahui orang dekatnya, umpamanya istrinya. Atau bila pasangan seksualnya menolak ikut serta dalam kegiatan seksual tidak lazim itu.

Penderita sendiri rata-rata tidak merasa atau menganggap dirinya sakit atau mengidap kelainan seksual sampai mendapat perhatian dokter akibat perbuatan seksual itu menimbulkan konflik di sekitarnya.

Pendekatan pada penderita hendaknya dengan penuh pengertian, tidak dengan menghakimi atau mempersalahkan. Juga dicoba menyelami perasaan dan jiwa mereka karena acap kali gangguan itu terbentuk dari keinginan dan pengalaman masa lalu.

Boneka wanita pun menggairahkan
Sementara itu penderita fetisisme (dari kata fetisy: simbol atau idola) kebanyakan menggunakan benda mati sebagai cara eksklusif untuk mencapai kepuasan seksual.Fetisy dapat berupa suatu bagian dari tubuh wanita seperti rambut, bulu kemaluan, atau kuku. Dapat juga berupa pakaian atau benda lain milik wanita macam BH, kaus kaki, syal, sepatu, dan tas. Ada pula yang berkaitan denganfetisys di masa kecil. Misalnya, sewaktu kecil berkali-kali mengalami ketegangan seksual secara mendadak saat tubuhnya bersentuhan dengan rambut kakak perempuannya yang berwarna kemerahan, maka rambut wanita berwarna demikian menjadi fetisy-nya.
Kegiatan seksual dapat ditujukan pada fetisy itu sendiri seperti melakukan masturbasi menggunakan BH atau sepatu, lalu berejakulasi ke dalamnya. Atau,fetisy diintergrasikan dengan kegiatan seksual dengan orang lain, misalnya menuntut agar pasangannya mengenakan BH warna tertentu atau sepatu berhak tinggi saat melakukan kegiatan seksual. Benda-benda itu mutlak dibutuhkan untuk dapat membangkitkan nafsu seksualnya.

Pada fetisisme ringan, fetisy hanya merupakan daya tarik tetapi masih mementingkan kehadiran pemilik benda itu. Namun, bagi penderita fetisisme sejati, fetisy saja sudah cukup.

Termasuk dalam golongan fetisisme adalah manekinisme yang fetisy-nya berupa manekin (patung pamer pakaian) di toko. Ada lagi pigmalionisme yang fetisy-nya berbentuk arca hasil pahatan. Istilah ini diambil dari nama raja Cyprus, Pygmalion, yang jatuh cinta pada patung wanita hasil pahatannya sendiri.

Seorang fetisys ada kalanya bisa berurusan dengan aparat hukum karena mencuri BH yang sedang dijemur, atau tiba-tiba menggunting rambut seorang wanita yang lantas mengadukannya.

Senang berpakaian wanita
Kelainan transvestisme mungkin lebih terdengar aneh. Pria heteroseksual dalam fantasinya atau secara aktual mengenakan pakaian wanita untuk membangkitkan nafsu seksual dan kemudian mendapatkan kepuasan seksual. Mengenakan pakaian wanita merupakan pernyataan identifikasi diri sebagai “wanita” (feminine identification). Bila keinginan mengenakan pakaian wanita tidak terlaksana, ia akan sangat frustrasi.

Ada kaum transvestit yang melakukan hal itu di kamar tidurnya sendirian, lalu bercermin memandangi dirinya. Pada waktu mengenakan pakaian wanita inilah terjadi ereksi. Di sini orgasme dapat terjadi spontan atau lewat masturbasi. Transvestit lain terdorong untuk mondar-mandir di jalan dengan berpakaian wanita lengkap dengan rambut palsu, tata rias wajah, dan perhiasannya. Ia dapat sangat teliti dan mahir dalam “menyulap” dirinya menjadi wanita, sehingga sering sangat mirip wanita.
Biasanya kelainan ini bermula sejak anak-anak atau remaja. Seperangkat pakaian yang disukai dapat menjadi benda yang merangsang nafsu seksualnya. Awalnya dipakai pada saat masturbasi, kemudian saat persetubuhan. Yang dikenakan mula-mula hanya terbatas cross-dressing parsial (hanya mengenakan BH dan celana dalam), lama-kelamaan mengenakan pakaian wanita lengkap, cross-dressing total. Yang terakhir dilakukan ketika si penderita mulai merasa mampu berdikari, sekitar masa remaja sampai dewasa muda. Frekuensi kejadiannya makin lama makin meningkat dan akhirnya menjadi kebiasaan.

Seiring dengan bertambahnya usia, kecenderungan untuk mendapatkan kepuasan seksual melalui cara ini dapat berkurang atau bahkan hilang. Walaupun ada kalanya sejumlah kecil transvestit muncul pada usia lebih lanjut, yang menghendaki mengenakan pakaian wanita dan hidup sebagai wanita secara tetap.

Dalam kasus terakhir ini transvestisme berubah menjadi transeksualisme; penderita ingin berganti kelamin, menjadi seperti lawan jenis, dan tidak lagi mendapat kepuasan seksual hanya dengan cross-dressing. Penderita merasa dirinya benar-benar wanita.

Takut tertangkap basah
Ekshibisionisme penis merupakan jenis parafilia lainnya. Pada kelainan psikoseksual ini penderita senang mempertontonkan penisnya kepada orang tidak dikenal. Tujuannya untuk memperoleh kepuasan seksual tanpa maksud untuk melakukan kegiatan seksual dengan orang yang melihatnya. Kepuasan seksual diperoleh penderita saat melihat reaksi terperanjat, takut, kagum, jijik, atau menjerit dari orang yang melihatnya. Orgasme dicapai dengan melakukan masturbasi pada saat itu juga atau sesaat kemudian.

Sebelum beraksi, ia terus merasa gelisah, tercekam, dan tegang. Perasaannya akan terasa lega begitu berhasil memamerkan penisnya pada wanita dewasa atau anak dengan usia dan bentuk tubuh sesuai keinginannya. Pada saat melakukan ia seolah-olah bermimpi, tidak mengetahui keadaan sekitarnya dan tidak menyadari bahaya akan tertangkap. Setelah itu muncul perasaan menyesal dan takut ditangkap. Namun, perasaan ini tidak cukup kuat untuk mencegahnya berbuat ulang pada kesempatan lain.

Dalam banyak kasus tindakan didahului suatu periode di mana ia pergi ke suatu tempat sepi dan menunggu sampai hari agak gelap. Namun, ada pula ekshibisionis yang tidak menghindari suasana ramai sehingga tidak malu-malu melakukan perbuatannya di toko, kamar tunggu praktik dokter, atau jendela rumahnya pada siang bolong. Ada pula yang timbulnya secara impulsif karena perasaan ingin melakukannya timbul seketika, sehingga tanpa pikir panjang ia menuruti dorongan hatinya.

Acap kali seorang ekshibisionis dapat melakukan tindakan pengamanan supaya tidak tertangkap basah saat melakukannya. Ia teliti dulu sebelumnya apakah ada pria lain yang mengamatinya atau menutupi kembali penisnya bila tiba-tiba muncul seseorang yang tidak diinginkan. Ekshibisionis banyak ditemukan pada usia 20-an dan banyak di antaranya mengalami kesulitan ereksi dalam aktivitas seksual lainnya.

Sadis dan menakutkan
Jenis-jenis parafilia tadi tidak melibatkan kontak seksual yang merugikan lawan jenis. Tidak demikian dengan sadomasokisme dan paedofilia. Pada sadomasokisme terdapat penggabungan unsur sadistik dan masokistik saat melakukan hubungan seksual. Dikatakan sadistik kalau melukai atau menyakiti orang lain secara sengaja atau dengan ancaman demi kepuasan seksual. Dibilang masokistik kalau rangsangan seksual diperoleh ketika menjadi sasaran rasa sakit atau ancaman rasa sakit.

Meskipun kelainan itu secara fisik dan psikologis membahayakan, sebagian besar penderita sadar akan risikonya dan tetap berada dalam batas-batas yang sebelumnya telah ditentukan.

Yang lebih menyedihkan bila kelainan itu berupa paedofilia. Sebab, sasaran kepuasan seksualnya diarahkan pada anak-anak yang belum puber. Sekitar dua pertiga korban kelainan ini adalah anak-anak berusia 8 - 11 tahun. Kebanyakan paedofilia menjangkiti pria, namun ada pula kasus wanita berhubungan seks secara berulang dengan anak-anak. Banyak kaum paedofil mengenali korbannya, misalnya saudara, tetangga, atau kenalan. Kaum paedofil dikategorikan dalam tiga golongan yakni di atas 50 tahun, 20-an hingga 30 tahun, dan para remaja. Sebagian besar mereka adalah para heteroseksual dan banyak juga para ayah.

sumber : http://www.artikelpintar.com/2010/10/dunia-parafilia.html

Asal-Usul Bahasa Sunda

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpSxAGldmLF2cLn3fpyQlEPzO_O0AEDRXqGBDQxITM8cX_w2kQiTjHS_8GLtqBM5d_ESSk7q89iADFb3T-WRnJUDC4Rjyk_bwZoHa4JTl-ECEU3SnbKuomlTFyqrVUX1Yr1Hd5Ch4YL8bB/s320/jabar.png
Bahasa Sunda dituturkan oleh sekitar 27 juta orang dan merupakan bahasa dengan penutur terbanyak kedua di Indonesia setelah Bahasa Jawa. Sesuai dengan sejarah kebudayaannya, bahasa Sunda dituturkan di provinsi Banten khususnya di kawasan selatan provinsi tersebut, sebagian besar wilayah Jawa Barat (kecuali kawasan pantura yang merupakan daerah tujuan urbanisasi dimana penutur bahasa ini semakin berkurang), dan melebar hingga batas Kali Pemali (Cipamali) di wilayah Brebes, Jawa Tengah.

DIALEK BAHASA SUNDA

Dialek (basa wewengkon) bahasa Sunda beragam, mulai dari dialek Sunda-Banten, hingga dialek Sunda-Jawa Tengahan yang mulai tercampur bahasa Jawa. Para pakar bahasa biasanya membedakan enam dialek yang berbeda. Dialek-dialek ini adalah:
  • Dialek Barat
  • Dialek Utara
  • Dialek Selatan
  • Dialek Tengah Timur
  • Dialek Timur Laut
  • Dialek Tenggara
Dialek Barat dipertuturkan di daerah Banten selatan. Dialek Utara mencakup daerah Sunda utara termasuk kota Bogor dan beberapa bagian Pantura. Lalu dialek Selatan adalah dialek Priangan yang mencakup kota Bandung dan sekitarnya. Sementara itu dialek Tengah Timur adalah dialek di sekitar Majalengka. Dialek Timur Laut adalah dialek di sekitar Kuningan, dialek ini juga dipertuturkan di beberapa bagian Brebes, Jawa Tengah. Dan akhirnya dialek Tenggara adalah dialek sekitar Ciamis.

SEJARAH DAN PENYEBARAN

Bahasa Sunda terutama dipertuturkan di sebelah barat pulau Jawa, di daerah yang dijuluki Tatar Sunda. Namun demikian, bahasa Sunda juga dipertuturkan di bagian barat Jawa Tengah, khususnya di Kabupaten Brebes dan Cilacap. Banyak nama-nama tempat di Cilacap yang masih merupakan nama Sunda dan bukan nama Jawa seperti Kecamatan Dayeuhluhur, Cimanggu, dan sebagainya. Ironisnya, nama Cilacap banyak yang menentang bahwa ini merupakan nama Sunda. Mereka berpendapat bahwa nama ini merupakan nama Jawa yang "disundakan", sebab pada abad ke-19 nama ini seringkali ditulis sebagai "Clacap".

Selain itu menurut beberapa pakar bahasa Sunda sampai sekitar abad ke-6 wilayah penuturannya sampai di sekitar Dataran Tinggi Dieng di Jawa Tengah, berdasarkan nama "Dieng" yang dianggap sebagai nama Sunda (asal kata dihyang yang merupakan kata bahasa Sunda Kuna). Seiring mobilisasi warga suku Sunda, penutur bahasa ini kian menyebar. Misalnya, di Lampung, di Jambi, Riau dan Kalimantan Selatan banyak sekali, warga Sunda menetap di daerah baru tersebut.

FONOLOGI

Saat ini Bahasa Sunda ditulis dengan Abjad Latin dan sangat fonetis. Ada lima suara vokal murni (a, é, i, o, u), dua vokal netral, (e (pepet) dan eu (ɤ), dan tidak ada diftong. Fonem konsonannya ditulis dengan huruf p, b, t, d, k, g, c, j, h, ng, ny, m, n, s, w, l, r, dan y.


Konsonan lain yang aslinya muncul dari bahasa Indonesia diubah menjadi konsonan utama: f -> p, v -> p, sy -> s, sh -> s, z -> j, and kh -> h. 


Undak-usuk

Karena pengaruh budaya Jawa pada masa kekuasaan kerajaan Mataram-Islam, bahasa Sunda - terutama di wilayah Parahyangan - mengenal undak-usuk atau tingkatan berbahasa, mulai dari bahasa halus, bahasa loma/lancaran, hingga bahasa kasar. Namun, di wilayah-wilayah pedesaan/pegunungan dan mayoritas daerah Banten, bahasa Sunda loma (bagi orang-orang daerah Bandung terdengar kasar) tetap dominan. Di bawah ini disajikan beberapa contoh.

Tempat

Bahasa IndonesiaBahasa Sunda
(normal)
Bahasa Sunda
(sopan/lemes)
di atas ..di luhur ..di luhur ..
di belakang ..di tukang ..di pengker ..
di bawah ..di handap ..di handap ..
di dalam ..di jero ..di lebet ..
di luar ..di luar ..di luar ..
di samping ..di samping ..di gigir ..
di antara ..
dan ..
di antara ..
jeung ..
di antawis ..
sareng ..

Waktu

Bahasa IndonesiaBahasa Sunda
(normal)
Bahasa Sunda
(sopan/lemes)
sebelumsaacansateuacan
sesudahsanggeussaparantos
ketikabasanalika
BesokIsukanEnjing

Lain Lain

Bahasa IndonesiaBahasa Sunda
(normal)
Bahasa Sunda
(sopan/lemes)
DariTinaTina
AdaAyaNyondong
TidakEmbungAlim
SayaUrangAbdi

TRADISI TULISAN

Bahasa Sunda memiliki catatan tulisan sejak milenium kedua, dan merupakan bahasa Austronesia ketiga yang memiliki catatan tulisan tertua, setelah bahasa Melayu dan bahasa Jawa. Tulisan pada masa awal menggunakan aksara Pallawa. Pada periode Pajajaran, aksara yang digunakan adalah aksara Sunda Kaganga. Setelah masuknya pengaruh Kesultanan Mataram pada abad ke-16, aksara hanacaraka (cacarakan) diperkenalkan dan terus dipakai dan diajarkan di sekolah-sekolah sampai abad ke-20. Tulisan dengan huruf latin diperkenalkan pada awal abad ke-20 dan sekarang mendominasi sastra tulisan berbahasa Sunda.

BILANGAN DALAM BAHASA SUNDA


Bilangan
Lemes
1hiji
2dua
3tilu
4opat
5lima
6genep
7tujuh
8dalapan
9salapan
10sapuluh

Sumber : http://biroe88.cahbag.us/2010/01/bahasa-sunda-dituturkan-oleh-sekitar-27.html