sumber http://unic77.blogspot.com/2010/10/patung-patung-yang-ngeri.html
4 Ancaman Baru di Era Twitter dan Facebook
Siapa tak kenal Facebook dan Twitter? Pengguna Internet era ini pasti nyaris tak bisa lepas dari dua ajang gaul dunia maya itu. Facebook dan Twitter merupakan implementasi dari web 2.0.
Apa itu web 2.0? Ini merupakan generasi terkini yang paling mendunia dari web, di mana semua pengguna web dapat mempublikasikan dan menerima informasi secara bebas, untuk saling berkolaborasi dan sosialisasi. Jika di era web 1.0 kita hanya dapat mengakses informasi saja, dengan segala keterbatasannya, maka di web 2.0 kita dapat membagikan informasi yang kita punya, baik itu bersumber dari kita sendiri atau dari sumber lain. Kita juga dimungkinkan langsung berinteraksi dengan sesama pengguna web.
Dengan semua kelebihan itu, tak heran jika web 2.0 membuat banyak orang tertarik menggunakan Internet. Mereka yang awalnya tidak kenal dunia maya, menjadi penasaran dan ingin mencoba, sebab kehebohan daya tarik web 2.0 ini.
Memang menyenangkan, bahkan mencandui sebagian orang. Sehari saja tidak mengakses Facebook atau Twitter, rasanya ada yang kurang. Sayangnya masih banyak orang belum sadar bahwa semua kemudahan berbagi dan mengakses informasi itu disertai dengan ancaman lain, yaitu malware yang juga memanfaatkan celah-celah yang ada.
Seperti kita tahu, beragam aplikasi web 2.0 tidak hanya digunakan di rumah, namun juga di lingkungan korporat. Berarti ada banyak data penting perusahaan yang dapat menjadi target para pencipta malware. Pengguna sendiri tidak sadar bahwa dirinya menjadi target serangan, karena terlalu asik menikmati banyak kemudahan, bahkan juga asik bersosialisasi memperluas jejaring pertemanan maupun bisnis.
Yang lebih parah adalah jika pengguna tidak tahu kalau dirinya justru membantu serangan tersebut dan juga menjadi korbannya. Dari laboratorium virus kami, terlihat bahwa jejaring sosial kian popular menjadi sasaran pembuat malware. Setiap tahun, jumlah sampel malware yang berhubungan dengan jejaring sosial berlipatganda dibanding tahun sebelumnya.
Konsep anyar yang ditawarkan web 2.0 adalah mengubah gaya navigasi klasik menjadi jauh lebih interaktif. Bahkan pengguna bisa terus berhubungan melalui web 2.0 dengan perangkat bergeraknya seperti ponsel. Ya, ini seperti pemahaman di mana manusia terus menerus terhubung satu sama lain dengan web 2.0 sebagai medianya, dan beragam perangkat canggih yang mendukung. Di mana saja, kapan saja.
Malware sebelum web 2.0
Kini kita coba telaah apa yang membuat malware ikut menjadikan web 2.0 sebagai sasaran utamanya. Bagaimana malware menyebar sebelum era web 2.0?
Perjalanan virus komputer dan malware kira-kira sama dengan perjalanan informasi itu sendiri. Di masa lalu, informasi secara fisik dipindahkan dari satu komputer ke komputer lain menggunakan media penyimpanan yang bervariasi. Pada awal tahun 1980-an, informasi menyebar melalui jejaring data pribadi yang mahal. Baru kemudian perlahan jaringan tersebut mulai digunakan oleh kalangan pebisnis untuk email dan transmisi informasi. Pada akhir dekade 1990 mulai banyak kasus serangan virus pada komputer di ranah pribadi dan bisnis, yang biasanya menyerang melalui email.
Tanpa terasa World Wide Web begitu cepat berkembang menjadi sebuah platform yang sangat bernilai bagi pertukaran informasi, perdagangan global, dan produktivitas dunia kerja. Perlahan tapi pasti, kita sadar bahwa tak semua informasi bisa kita bagi ke semua orang. Di sinilah kita ketahui bahwa informasi menjadi sangat berharga, hanya layak dibagikan ke pihak tertentu dan menjadi berbahaya ketika bocor atau rusak.
Selama itu juga muncul yang disebut dengan Era worm internet, dimana terjadi serangan Code Red, Blaster, Slammer dan Sasser ke sejumlah jaringan korporat. Tidak ketinggalan virus Melissa yang juga menyerang email, serta datang melalui pesan instan atau aplikasi peer-to-peer. Semua menargetkan Microsoft, sebab memang sistem operasi itu paling banyak dipakai. Mereka menghadapi semua serangan itu dengan penambahan firewall, dam menjalankan sejumlah mekanisme mitigasi anti-worm. Pengguna juga diajak untuk rajin memperbarui aplikasi pengaman Windows.
Mengapa web 2.0 Menjadi Sasaran Empuk Malware dan Penjahat Cyber? Dalam tahun-tahun terakhir, situs jejaring sosial menjadi salah satu sumber informasi paling popular di Internet. RelevantView dan eVOC Insights memprediksi bahwa pada tahun 2009 situs jejaring sosial digunakan oleh 80 persen pengguna Internet seantero dunia, yang artinya lebih dari satu miliar orang.
Pertumbuhan popularitas ini sudah pasti diketahui oleh para penjahat krinimal dunia maya. Maka tak heran sejumlah situs menjadi sasaran utama malware dan spam, di samping sejumlah tindak kejahatan lain.
Situs jejaring sosial seperti Facebook, MySpace atau Twitter, telah memukau jutaan pengguna Internet, sekaligus juga pelaku kriminal cyber.
Separah apakah serangan terhadap jejaring sosial ini? Pada Januari 2008, sebuah aplikasi Flash bernama Secret Crush yang berisi link ke program AdWare terdapat pada Facebook. Lebih dari 1,5 juta pengguna mengunduhnya sebelum disadari oleh administrator situs.
Kaspersky Lab pada Juli 2008 mengidentifikasi sejumlah insiden yang melibatkan Facebook, MySpace dan VKontakte. Net-Worm.Win32.Koobface. menyebar ke seluruh jaringan MySpace dengan cara yang sama dengan Trojan-Mailfinder.Win32.Myspamce.a, yang terdeteksi di bulan Mei.
Twitter tak kalah jadi target, ketika pada Agustus 2009 diserang oleh penjahat cyber yang mengiklankan video erotis. Ketika pengguna mengkliknya, maka otomatis mengunduh Trojan-Downloader.Win32.Banload.sco. LinkedIn juga tak luput dari serangan malware pada Januari 2009, dimana penguna ditipu agar mengklik profil sejumlah selebriti, padahal mereka sudah mengklik link ke media playerYouTube menjadi incaran malware. palsu. Sebulan kemudian
Bulan Juli 2009 kembali Twitter menjadi media infeksi modifikasi New Koobface, worm yang mempu membajak akun Twitter dan menular melalui postingannya, dan menjangkiti semua follower. Semua kasus itu hanya sebagian dari begitu banyak kasus penyebaran malware di seantero jejaring sosial.
Ancaman di era web 2.0
Akhir tahun 2008 Kaspersky Lab mengumpulkan lebih dari 43.000 file berbahaya yang berhubungan dengan situs jejaring sosial. Salah satu worm yang paling terkenal menyerang situs jejaring sosial adalah Koobface yang terdeteksi sebagai Net-Worm.Win32.Koobface. Worm ini popular saat sekitar setahun lalu menyerang akun Facebook dan MySpace.
Struktur umum serangan ke web 2.0 biasanya terdiri dari tiga langkah. Pertama, pengguna menerima link dari teman berupa informasi enarik, misalnya video klip. Kedua, pengguna diminta untuk menginstal program tertentu agar bisa menonton video itu. Ketiga, setelah diinstal, program ini diam-diam mencuri akun pengguna dan meneruskan trik serupa ke pengguna lain
Metode itu hampir sama dengan cara worm menyebar melalui email. Worm yang terdistribusi melalui situs jejaring sosial hampir 10 persen sukses menginfeksi. Koobface juga memberi link ke program antivirus palsu seperti XP Antivirus dan Antivirus2009. Program spyware tersebut juga mengandung kode worm.
Ancaman ke situs jejaring sosial jauh lebih mengerikan dari ke email. Mengapa? Selain terinfeksi worm, akun yang bersangkutan juga menjadi korban botnet, bahkan si pemiliknya juga terkena imbasnya. Botnet mampu mencuri nama dan pasword pengguna, lalu menyebarkan pesan palsu yang mampu merugikan pihak lain, seperti permintaantransfer uang. Jadi yang menjadi korban bukan hanya akunnya, melainkan pemilik akun itu sendiri, serta pihak lain yang dikirimi pesan palsu.
Sisi lemah manusia
Satu hal paling penting dari serangan terhadap web 2.0 adalah faktor komponen kelemahan manusia ,terutama ketika berhadapan dengan pengguna yang tidak paham bahwa komputernya sudah terinfeksi.
Situs jejaring sosial masa kini menawarkan kostumisasi tambahan dan fungsi berfitur kaya untuk berbagi konten personal, file foto, atau multimedia dengan sebanyak mungkin orang di dunia maya. Situs ini memungkinkan pengguna berbagi pikiran dan minat dengan sesama teman atau komunitas. Secara umum, pengguna situs jejaring sosial saling percaya satu sama lain. Ini artinya jika mereka menerima pesan dari temannya, maka akan langsung mengkliknya begitu saja tanpa kecurigaan pesan itu sudah disisipi oleh malware.
Hari ini masih banyak orang yakin bahwa menggunakan browser Web sama dengan melakukan window shopping atau pergi ke perpustakaan di dunia nyata. Takkan ada yang terjadi tanpa sepengetahuan mereka. Padahal di Web, sekali saja kita mengklik link yang salah, atau tanpa disengaja, maka sama artinya sudah mempersilakan pencuri atau pengintai masuk ke rumah kita. Ya, pencuri atau penyadap di dunia maya tidak kasat mata seperti halnya di dunia maya.
Ambil contoh, aplikasi penyingkat URL yang sering diperlukan di mikroblog seperti Twitter. Karena katakter pesan hanya dibatasi hingga 140 karakter, maka pengguna harus menggunakan aplikasi penyingkat URL saat menyisipkan link ke situs lain. Aplikasi penyingkat URL seperti TinyURL, Is.gd atau Bit.ly tidak akan memperlihatkan nama URL yang sesungguhnya. Cukup keterangan saja dan link yang sudah mereka ringkas.
Bayangkan jika akun si pengguna sudah disusupi Botnet tanpa ia sadari. Botnet akan menggunakan akun Twitter-nya, memposting "Klik foto saya yang imut ini" lalu diikuti URL yang sudah diringkas, maka teman-temannya akan langsung mengklik. Malware yang terkandung dalam link itu akan membawa si korban ke situs lain yang memang sudah dipersiapkan untuk"menjebaknya".
Situs jejaring sosial seperti Facebook biasanya berkolaborasi dengan situs-situs lain agar bisa saling terkoneksi. Mereka ini disebut sebagai partisi ketiga, alias pihak ketiga setelah facebook itu sendiri, dan penggunanya. Banyak kasus dimana partisi ketiga justru dijadikan vektor alias "kendaraan" dari penyerang.
Ada dua pertanyaan yang bisa kita ajukan untuk mendalami masalah ini. Berapa banyak pengguna Facebook menambahkan aplikasi partisi ketiga di profilnya? Berapa banyak yang mereka ketahui mengenai apa yang sesungguhnya dilakukan oleh aplikasi partisi ketiga itu?
Di atas kertas, para pakar mengatakan bahwa Facebook maupun jejaring sosial lain harus memikirkan ulang cara mereka mendesain dan mengembangkan application programming interface (API). Disebutkan bahwa provider jejaring sosial semestinya berhati-hati dalam mendesain platform dan API. Mereka harus hati-hari dengan teknologi sampingan yang dipakai para klien, misalnya JavaScript. Operator situs jejaring sosial sebaiknya memiliki developer yang cukup ketat dalam penggunaan API, yaitu yang mampu memberi akses ke sumber yang hanya benar-benar berhubungan dengan sistem.
Setiap aplikasi yang berjalan di situs jejaring sosial juga semestinya ada di lingkungan terisolasi untuk mencegah interaksi aplikasi dengan host Internet lainnya yang tidak berpartisipasi dalam situs tersebut.
Isu Privasi
Malware bukan hanya satu-satunya masalah ketika kita bicara mengenai situs jejaring sosial. Bagaimana data-data pribadi para pengguna bisa aman adalah pertanyaan lainnya. Lalu, seberapa susahnya sesungguhnya kita melindungi diri sendiri dan data-data kita di situs jejaring sosial?
Ketika orang jahat mendesain serangannya dengan apik, maka para pengguna perlu meningkatkan standar kewaspadaan keamanannya. Advis seperti "Jangan membuka file yang diterima dari sumber yang tidak diketahui" sudah tak lagi berguna, sebab aktivitas serangan sudah mampu menyamar dalam identitas teman yang kita kenal baik. Ini artinya kita bahkan tidak bisa mempercayai pesan atau file yang dikirimkan teman kita sendiri.
Salah satu lapisan perlindungan yang bisa ditambahkan ke browser adalah yang dapat mencegah eksploit. Pengguna sebaiknya melindungi dirinya dari worm XSS dengan hanya mengizinkan eksekusi kode JavaScript dari sumber terpercaya. Pengguna juga semestinya seminim mungkin berbagi alamat pribadi seperti nomor telepon, alamat rumah, dan informasi personal lain.
Memang agak sulit membatasi mana yang boleh dibagi dan yang tidak di situs jejaring sosial. Pada dasarnya setiap orang butuh privasi di belantara dunia maya. Jangan sampai juga kita menjadi korbam trik phishing klasik, terutama ketika muncul laman situs baru saat mengklik aplikasi partisi ketiga yang meminta kita melakukan log-in mengisikan nama, dan sejumlah data pribadi lain. Jika kita ragu atas keaslian laman itu, ada bagusnya kita kembali ke laman asli Facebook dengan mengetik ulang www.facebook.com.
Memang dibutuhkan perlindungan banyak lapis. Solusi keamanan Internet seperti anti-malware adalah pilihan terbaik, namun itu pun diperlukan update yang intens. Pengguna harus terus meningkatkan kewaspadaan dan tingkat keamanannya, sebab penyerang juga akan terus memperbanyak strategi.
Semua kasus yang kita bahas di atas hanya sebuah awal saja. Serangan terhadap situs jejaring sosial kini sudah ada dalam beragam tingkatan, mulai dari malware sampai phishing. Pelaku kriminal dunia cyber akan menggunakan vektor ke web 2.0 lebih dan lebih banyak lagi demi menyebarkan aplikasi berbahayanya. Namun evolusi serangan ke web 2.0 akan seiring juga dengan evolusi yang dilakukan web 2.0 itu sendiri.
Berikut adalah evolusi yang tengah terjadi pada web 2.0. Pertama, Mobilitas. Baik konten maupun tampilan untuk mengaksesnya akan lebih mobile, sehingga keterhantungan pada hardware untuk mengakses serta lokasi fisiknya akan berkurang. Makin bervariasi platform yang dipakai akan mempersulit pembuat malware untuk menerobosnya. Mereka akan kesulitan mengenai sistem operasi dan hardware apa yang akan dipakai si pengguna,.
Kedua, lokalisasi dan kontekstualisasi. Konten dan interface mobile membuat layanannya menjadi lebih baik bagi si pengguna. Semua disesuaikan dengan kebutuhan mereka. Penjahat cyber mau tak mau juga akan memberlakukan perubahan paradigma ini untuk meningkatkan serangannya.
Ketiga, interoperabilitas. Jejaring sosial memungkinkan kita terkoneksi satu sama lain, maka harus ada sistem keamanan yang dibangun oleh jejaring dan penggunanya sendiri. Problem keamanan ini bisa mudah ditingkatkan jika jejaring sosial itu mulai menyatukan layanannya.
sumber http://reallife65.blogspot.com/2010/10/ancaman-baru-di-era-twitter-dan.html
10 Bayi Ajaib, Unik & Aneh di Dunia
Setiap hari, ratusan ribu bayi lahir dan kebanyakan mereka adalah dianggap normal. Jarang, ada kasus di mana bahwa bayi adalah beberapa bentuk kelainan. Ada yang menyebutnya keajaiban bayi mereka dan lain-lain menyebut mereka kecelakaan genetik. Berikut adalah beberapa kasus yang cukup unik. Anda dapat memutuskan apakah mereka kecelakaan atau mukjizat.
10. Bayi Berekor
10. Bayi Berekor
Bayi itu lahir di India pada tahun 2001. 10 ekor inch Nya diturunkan kepada dunia tahun setelah kelahirannya. Banyak orang India menganggap dia menjadi re-inkarnasi tuhan.
9. Bayi dengan 16 Jari
Anak kecil ini lahir di Cina pada tanggal 5 November 2008, ia memiliki 8 jari pada setiap kaki dan tidak ada ibu jari pada kedua tangan.
8. Bayi dengan 4 lengan dan 4 kaki
8. Bayi dengan 4 lengan dan 4 kaki
Gadis bayi (Lakshmi Tatma) lahir di India dan dianggap sebagai kembali-inkarnasi dari hindu dewa Wisnu
7. Bayi berkepala dua
7. Bayi berkepala dua
Pada tahun 2008, seorang bayi lahir di Bangladesh dengan dua kepala.
6. Bermutasi Bayi
6. Bermutasi Bayi
Bayi ini lahir pada tahun 2006 dengan kondisi yang disebut anencephaly. Apakah ada hubungannya dengan pembentukan otak yang tidak tepat atau tidak lengkap.
5. Bayi dengan jenis ichthyosis Harlequin
5. Bayi dengan jenis ichthyosis Harlequin
Bayi lahir di Gilgit, Pakistan lahir seperti kulit Harimau pada Maret 2010. Ada juga tampaknya menjadi sesuatu yang salah dengan, bibirnya tangan dan tutup mata.Bayi itu meninggal sesaat setelah melahirkan.
4. Bayi terkecil di dunia
4. Bayi terkecil di dunia
Amillia Taylor dicatat untuk menjadi bayi terkecil yang pernah lahir dan untungnya, hanya dua minggu sebelum batas aborsi legal
3. Bayi Kembar Dua Antar Ras
3. Bayi Kembar Dua Antar Ras
Hal ini sangat menarik. Sama orang tua, tanggal yang sama lahir, rahim yang sama namun ras yang berbeda. Kedua anak-anak (Kaydon dan Layton Richardson) baru saja merayakan ulang tahun mereka pada bulan Juli 2010
2. Satu tahun hamil tua
2. Satu tahun hamil tua
Bayi perempuan kecil itu membawa kembar parasit di perutnya. Dia baru-baru ini beroperasi dan sekarang dengan baik dan normal.
1. Kembali dari kematian - Seorang bayi keajaiban
1. Kembali dari kematian - Seorang bayi keajaiban
Keajaiban terbesar dari semua. Bayi prematur dinyatakan meninggal setelah lahir namun secara ajaib, dua jam kemudian bayi itu hidup dengan baik dan sehat.
6 Sifat Pria yang Disukai Wanita
Di dunia ini mungkin ada wanita yang tidak suka laki-laki. Tapi, biarlah itu ada. Bahasan kali ini hanya untuk wanita. Seperti wanita, laki-laki memiliki karakter khas. Ada yang umum, ada yang khusus. Nah, menurut survey ngawur yang pernah dilakukan. 6 Poin lelaki yang umumnya disukai wanita adalah :
1. Pandai merayu.
Kenapa? Mungkin karena wanita yang dirayu merasakan bagaimana enaknya melambung tinggi menyentuh langit ketika dirayu. Terus melambung adalah kenikmatan tersendiri. Apalagi melambungnya gratis ga perlu naik pesawat yang ongkosnya bisa. Mahal!! Kalau naik pesawat sudah bisa gratis, percayalah sejak itu wanita tidak akan pernah suka dirayu!! Lha wong melambung karna dirayu itu kan hanya imajinasi….. Nah, mautnya rayuan ini jualah yang bisa mengcover wajah lelaki yang, maaf banget, gak ganteng-ganteng amat.
2. Flamboyan.
Lelaki fambloyan adalah lelaki dengan penampilan yang yah…… boleh dikata dandy. Ngegaya banget. Memang sih, flamboyan saja tidak cukup untuk menaklukan wanita. Tapi kebiasaan membuktikan, penampilan adalah pintu pertama agar bisa diterima, yah minimal untuk kenalan atau ngobrol. Coba perhatikan ketika seorang lelaki dengan gaya flamboyan lewat pasti deh mata para wanita bergerak senada seirama dengan alunan gerak sang lelaki tersebut.
3. Romantis.
Romantis nih deket-deket dengan merayu. Hanya saja kalau romantis lebih umum. Merayu adalah aplikasi dari romantis. Lelaki yang romantis, jelas disukai wanita. Bahkan wanita yang awalnya gak suka dengan lelaki tertentu, kalau sudah kesentuh romantisme sang lelaki tersebut. Waaah… bisa puyeng tujuh keliling. Poin romantis ini disukai, baik nenek-nenek maupun gadis-gadis. Seandainya ada pilihan antara kue bolu terenak di dunia dan romantisme. Jelas romantisme adalah pilihan pertama buat para wanita dari pada kue bolu ( Ya iyalah, kue bolu kan bisa bikin sendiri?)
4. Bermata sayu.
Sampai sekarang, sulit menemukan jawaban kenapa kebanyakan wanita menyukai lelaki berwajah kantuk. Cermati saja si Nicholas Cage. Berapa banyak wanita yang tergila-gila karna matanya. Lelaki bermata sayu ini disukai mungkin karna tatapannya yang terkesan sabar dan lembut plus tentu ada unsur romantisnya. Yah, lagi-lagi romantisme….(apalagi?)
5. Ringan tangan. Suka menolong.
Tentu maksudnya yang baik ya. Mana ada wanita yang suka digabok? Ringan tangan adalah suka membantu. Nggak pelit ngasih pertolongan terutama kepada orang-orang yang memang membutuhkan seperti wanita, orang lanjut usia, dan lain-lain. Sikap suka menolong ini akan lebih disukai saat terjadi secara spontan. Tidak terkesan dibuat-buat. Kenapa lelaki seperti ini disukai wanita? Karna diharapkan kalau jadi suami lebih banyak menolong atau meringankan tanggungjawab istri dari pada menjadi mandor dirumah sendiri.
6. Sopan.
Siapa sih yang nggak suka dengan pria sopan? Wajah jelek sekalipun kalau sikapnya sopan kepada siapa saja, pasti banyak yang suka. Lagi-lagi tipe yang seperti ini disukai wanita karena diharapkan akan menjadi pendamping hidup yang memperlakukan istri secara baik dan lembut. Logikanya, kalau sama oranglain sopan, masak sama istri sendiri bisa kurang aja? hehehehe…… tapi kenyataan sering berkata lain ya? sama orang lain sopannya bukan main (jaim) sama istri sendiri, siapa peduli? ini sih contoh jelek ya…
sumber: http://dunia-panas.blogspot.com/2010/10/13-sifat-pria-cowok-yang-disukai-wanita.html
sumber: http://dunia-panas.blogspot.com/2010/10/13-sifat-pria-cowok-yang-disukai-wanita.html
Langganan:
Postingan (Atom)