Hot News

Gadis Cantik Korea Idola Para Blogger dan Kaskuser

Gadis Korea yg satu ini bikin ga bisa tidur (bening, Cute & Sexy)


putih, bening, sexy & cute..... mupeng mode on ..... 








keren thu bodynya bikin ngiler 

nah bro sekalian,tuh sedikit pose do'i.. yang lebih hot


http://asianidol4u.blogspot.com/2010/09/gadis-cantik-korea-idola-para-blogger.html

Gelar Putri Indonesia Qory Sandioriva Akan Dicopot


Qory Sandioriva diduga sedang bermasalah dengan ibundanya. Qory pun dituding telah berubah karena pengaruh pria berinisial ‘R’ yang berprofesi sebagai paranormal.

Konflik ibu dan anak ini konon membuat Yayasan Puteri Indonesia (YPI) kecewa. Beredar kabar juga, kalau gelar Qory bakal dicopot.

"Saya kebetulan tidak tahu soal itu. Karena malah mendengar dari para wartawan. Kami sendiri kemarin hari Kamis libur lebaran, jadi tidak ada komunikasi apa-apa," kata Humas YPI, Mega Angkasa saat dihubungi wartawan, Selasa (14/09).

Dan sepengetahuan saya dari YPI mempunyau kontrak dengan Qory sebagai Puteri Indonesia itu sampai dengan terpilihnya Puteri Indonesia yang baru nanti pada bulan Oktober,"sambungnya.

Kabar pencopotan ini juga beredar ketika ibunda Qory, Fariawati bakal menemui pihak YPI untuk meminta pencopotan gelar anaknya. Sampai-sampai, ibunda Qory pun berkonsultasi kepada pihak Kepolisian. Lalu, bagaimana pihak YPI menanggapi kasus anak dan ibu ini?

"Kita menganggap ini adalah masalah internal antara ibunda Qory dengan Qory. Dan kita juga sudah mengarahkan kepada Qory untuk segera menyelesaikan permasalahan ini di dalam keluarga," ujarnya.

http://www.cumicumi.com/news/view/2634/13762

10 Wanita Cantik Pembawa Berita Indonesia

1. grace Natalie


Grace Natalie Louisa (lahir di Jakarta, 4 Juli 1982; umur 27 tahun) adalah seorang pembawa acara berita dan jurnalis. Ia pernah bekerja di SCTV, ANTV, dan sekarang di tvOne. Ia adalah penyiar tetap Kabar Pasar, selain itu juga sering tampil di Kabar Petang, Apa Kabar Indonesia, Kabar Terkini, dan sejumlah program lainnya
















2. Tina Talisa

Tina Talisa (lahir di bandung, 24 desember 1979) adalah seorang pembaca berita di stasiun tvOne Indonesia. S
ebelum menjadi pembaca berita dia pernah berprofesi sebagai dokter gigi lulusan Fakultas Kedokter
an Gigi Universitas Padjajaran Bandung tahun 2001 dan juga pernah menjadi finalis putri indonesia tahun 2003















3. Isyana Bagoes Oka

Pembaca berita Seputar Indonesia (RCTI) lulusan U
niversitas Indonesia Jurusan Hubungan Internasional ini, emang pembaca berita yang selalu membuat saya membelalakkan mata dan membuka telinga lebar-lebar. Suara merdunya seolah-olah merasuk kedalam unconcious mind
saya hingga berita yang di bawa melekat erat kedalam otak ini. Hmmmm sebuah daya hypnotis yang luar biasa.
Apalagi ketika liat dia wawancarain Hillari Clinton di acara Dahsyat hmmm… pokoknya informativ abis deh. Bergabung dengan RCTI pada tahun 2007, wanita cantik kelahiran Jakarta 13 September 1980 ini sebelumnya adalah pemenang wajah Femina tahun 2000.

Memulai karir sebagai reporter di Trans TV (2003) dan kemudian pindah ke TV7 sebagai reporter dan News Presenter. Jago banget
bahasa Inggris dan Perancis membuat wanita ini sering mendapatkan
kepercayaan untuk mewancarai orang-orang penting seperti Josh W. Bush


4. Tengku Fiola

Tengku Fiola adalah seorang pembawa acara berita ANTV. Ia adalah lulusan dari Universitas Indone
sia Columbia University NYC














5. Eva Julianti

Eva Julianti adalah seorang presenter berita di Metro TV, membawakan beberapa
acara seperti Bisnis Hari Ini, Metro Realitas dan World News. Eva bergabung pada Bulan April Tahun 2007. Sebelumnya, Eva adalah pembawa acara dan asisten produser di SCTV.
Eva mengawali karirnya sebagai Reporter di SCTV, menyajikan berita, bisnis, kriminal dan politik. Eva mendapatkan gelar sarjana muda di bidang Ekonomi di Universitas Indonesia.

Eva dilahirkan di Surabaya dan dibesarkan di Jakarta. Pernah tinggal di luar negeri pada saat pertukaran pelajar di Melbourne Australia. Eva fasih berbicara dalam Bahasa Indonesia dan Inggris


6. Dewi Budiarti Tirtamanggala

Dewi Budianti Tirtamanggala (lahir 29 September 1985) adalah seorang presenter Presenter TV One Kabar Pagi, dan merupakan lulusan dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Jurusan Komunikasi Tahun 2007















7. Amie Ardhini

















Amie Ardhini
adalah seorang newspresenter dari TVRI, yang biasa muncul di program Warta Nusantara. Memulai karier di bidang Jurnalistik TV di MetroTV, gadis ini akhirnya tertambat di TVRI, mengikuti salah satu inspirator dan tokoh idolanya, yaitu Tengku Malinda.

Amie Ardhini lahir pada tanggal 29 November 1984 di Makassar, dan menghabiskan sebagian besar masa sekolah (SD-SMA) di Kendari, Sulawesi Tenggara. Semasa sekolah, Amie aktif di kegiatan OSIS, Olahraga, dan Sanggar Seni.

Pada tahun 2002, selesai SMA, Amie mengikuti program PBUD dan masuk ke Universitas Gajah Mada Yogyakarta di Fakultas Teknik jurusan Teknik Nuklir. Amie kuliah selama 4 tahun, dan selama itu juga bekerja part-timer di berbagai event organizer
di Yogyakarta. Selepas kuliah, yaitu pada tahun 2006, Amie pun menikah dan memutuskan untuk menetap di Jakarta.

Ketika Amie memulai merintis karier di Jakarta, ia melamar sebagai seorang Reporter di salah satu stasiun TV swasta, yaitu MetroTV. Namun setelah lolos mengikuti berbagai test yang diberikan, Amie harus menelan kekecewaan karena gagal diterima akibat sudah menikah. Walaupun begitu, atas referensi dari beberapa orang, Amie pun akhirnya diterima sebagai freelance reporter di Divisi Media Support MetroTV.

Dengan latar belakang pendidikan Amie yang bukan dari jurusan Komunikasi atau Jurnalistik, tentu saja ia mengalami banyak kesulitan ketika awal-awal menjalankan pekerjaannya itu. Tak jarang juga ia mengalami kesalahan yang sebenarnya tak perlu dilakukan. Namun dengan dukungan dari produser, manajer, dan juga rekan-rekannya, Amie akhirnya bisa banyak belajar dan akhirnya membuktikan kemampuannya.


8. Frida Lidwina Tanadinata

Frida Lidwina Tanadinata (lahir di Jakarta, 23 Juni 1974; umur 35 tahun) adalah presenter berita Metro TV. Ia biasa tampil dalam program berita Indonesia Now, News Flash, Metro Malam, Metro World News dan beberapa program lainnya.
Frida adalah bungsu dari tiga bersaudara dari pasangan Egi Kusnadi dan Nellyanti Wijaya. Ia memiliki tinggi 174 cm dan berat 52 kg. Sejak duduk di bangku SD, Frida sudah menunjukkan ketertarikannya di bidang jurnalistik sehingga kelak ia mengambil kuliah di bidang tersebut di University of California, Berkeley setelah menyelesaikan pendidikan menengahnya di BPK Penabur.

Selain itu ia juga berhasil meraih gelar master dalam bidang finance di University of Western Australia, Perth. Sekembalinya ke Indonesia ia sempat bekerja di sebuah perusahaan investasi properti dan mengawali karirnya di bidang jurnalisme sebagai reporter di Trans TV. Tahun 2004, ia bergabung dengan Metro TV.

Dalam tahun pertamanya di stasiun TV itu, ia sering turun ke lapangan untuk meliput berbagai peristiwa di tanah air. Tak lama kemudian ia dipercaya untuk memandu acara Sports Corner (SC) atas rekomendasi dari Boy Noya, rekannya sesama presenter di Metro TV. Ia juga terkadang membawa berita dalam Bahasa Inggris dalam program berita tiga bahasa karena kefasihannya dalam bahasa tersebut. Sejak awal 2008, ia menjadi pemandu tetap program Indonesia Now bersama Dalton Tanonaka


9. Shara Aryo

Shara Aryo adalah salah satu presenter pada stasiun Trans TV. Berdasar beberapa informasi pada thread penyiar berita kesayangan Webgaul, nama asli
Shara adalah Virrisya Debora. Jika dilihat sepintas Shara memiliki postur layaknya seorang model.

Kebetulan memang sewaktu masih remaja, Shara pernah menjadi finalis Gadis Sampul, tepatnya pada tahun 1992. Teman seangkatan Shara di Gadsam tahun 1992 yang terkenal antara lain Lulu Tobing dan Cindy Fatika Sari


10. Fenny Anastasia

Fenny Anastasia adalah newspresenter dan reporter dari station tvOne yang biasa muncul dalam Kabar9, Kabar Siang, dan Kabar15. Fenny juga membawakan acara Telusur serta dalam beberapa kesempatan, menggantikan Nane Nindya dan Grace Natalie membawakan program Kabar Pasar.

Fenny Anastasia lahir di Solo, 7 Januari 1984. Pada usia 7 tahun, Fenny pun pindah ke Muntilan, kota kecil antar Magelang dan Yogyakarta, dan di sana ia menghabiskan masa sekolah hingga SMA.

Ketertarikan Fenny dalam bidang broadcast sudah dirasakan semenjak masih di bangku sekolah. Saat SMA, Fenny pernah menonton acara berita terutama berita kriminal dan membayangkan menjadi pembaca beritanya.

Fenny memulai bidang ini dari radio dengan menjadi penyiar radio di Radio UNISI Yogyakarta ketika Fenny berkuliah pada semester III (2003) di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Sangat bertolak belakang dengan basic kuliah Fenny yang mengambil jurusan Sastra Sejarah.

Setelah setahun di radio, pada tahun 2004, Fenny mulai mencoba menambah pengalaman dengan menjadi pembaca berita di JogjaTV (saat itu masih baru berdiri), dan terkadang menjadi reporter freelance untuk salah satu acara program pemerintah di TVRI Yogya.

Banyak sekali pengalaman yang didapatkan oleh Fenny dengan menjadi penyiar radio sekaligus newspresenter TV saat itu, meskipun agak repot untuk membagi dengan jadwal kuliah.

Ketertarikan Fenny terhadap dunia jurnalistik TV pun semakin bertambah dan sembari masih terus berkuliah, pada tahun 2007, saat masih menyelesaikan bab akhir skripsi, Fenny pun menjajal kemampuan untuk melamar ke Lativi yang sedang membuka lowongan.

Setelah melalui berbagai tahap test, Fenny pun mendapatkan kesempatan untuk bekerja sebagai reporter-newspresenter di Lativi yang tak lama berselang berubah menjadi TvOne, dan menjalaninya sampai sekarang

Orang-orang Yang Seharusnya Tidak Telanjang Di Pantai

Alangkah baiknya jika orang-orang ini tidak usah membuka baju mereka ketika sedang main di pantai.


source: http://www.strov.co.cc/2010/08/orang-orang-yang-seharusnya-tidak.html

9 Dosa Malaysia Kepada Indonesia

Malaysia, sebuah negara merdeka yang belum berdaulat karena masih sungkem kepada Inggris sebagai Tuan Besarnya ini sudah sangat membuat nyeri dada rakyat Indonesia yang cinta damai.



Insiden penangkapan 3 petugas DKP Kepri oleh Marine Police Malaysia di perairan Tanjung Berakit, Bintan hanya puncak gunung es. Karena jika ditilik ke belakang, sudah Dosa-dosa Malaysia terhadap Indonesia.

Berikut ini adalah dosa-dosa Malaysia yang menyulut kemarahan rakyat Indonesia karena menyinggung martabat dan merendahkan harga diri sebagai negara berdaulat.

1. Malaysia mengirimkan teroris-teroris bom ke Indonesia
Indonesia mengirim tenaga kerja (TKI) tetapi Malaysia membalasnya dengan mengirim para teroris ke Indonesia yang membuat banyak ibu-ibu menjadi janda dan anak-anak kita menjadi yatim.

Azhari dan Noordin M Top adalah orang Malaysia yang beroperasi teror di Indonesia. Bersyukur Allah mematikan keduanya.

Doktor Azahari bin Husin lahir di Melaka, 14 September 1957, tewas di Batu Jatim, 9 November 2005. Dia adalah seorang insinyur Malaysia yang diduga kuat merupakan otak di belakang Bom Bali 2002 dan Bom Bali 2005 serta serangan-serangan lainnya bersama dengan Noordin Mohammed Top.

2. Malaysia merebut Sipadan – Ligitan
Bila mengingat kasus lepasnya pulau Sipadan dan Ligitan menyakitkan karena kedua pulau itu posisi strategis di Selat Makassar yaitu pulau Sipadan (luas: 50.000 meter²) dan pulau Ligitan (luas: 18.000 meter²)

Sikap Indonesia semula ingin membawa masalah ini melalui Dewan Tinggi ASEAN namun akhirnya sepakat untuk menyelesaikan sengketa ini melalui jalur hukum Mahkamah Internasional

Selasa 17 Desember 2002 Mahkamah Internasional memenangkan Malaysia dengan 16 hakim dan Indonesia cuma 1 hakim. Sehingga Pulau Sipadan-Ligitan syah milik Malaysia.

3. Menginjak-injak harga diri Indonesia lewat kasus Ambalat
Setelah menguasai Sipadan dan Ligitan, Malaysia ingin lagi menarik garis pantai dari kedua pulau itu untuk mengklaim Blok Ambalat di Kaltim yang kaya akan minyak bumi. Padahal Malaysia bukan negera kepulauan dan sudah semestinya wilayah Blok Ambalat adalah milik Indonesia.

Kasus ini memanas lagi tahun 2005, ketika 17 pekerja Indonesia ditangkap oleh kapal perang Malaysia di Karang Unarang. Dan Angkatan Laut Malaysia mengejar nelayan Indonesia dan mengusir keluar dari Ambalat. Malaysia dan Indonesia memberikan hak menambang ke Shell, Unocal dan ENI.

4. Berada di belakang layar terjadinya Illegal logging di Indonesia.
Malaysia berniat menggunduli hutan Indonesia yang berada di Pulau Kalimantan dengan cara menyuburkan praktik Illegal Logging dan menerima kayu-kayu Indonesia tersebut tanpa adanya niat pemerintahnya mencegah kerusakan hutan Indonesia.

Di Kalimantan telah ditemukan banyak jalan tersembunyi untuk mengangkut kayu ilegal dari Kalimantan. Bahkan pertambangan juga digerogoti dari jalur terowongan untuk mengeruk kekayaan alam Indonesia.

5. Tidak peduli dengan nasib TKI yang dianiaya majikan
Berapa banyak TKI yang tidak digaji, dianiaya, disuntik gila dan diusir setelah dimanfaatkan tenaganya. Jika majikan Malaysia ke meja hijau atas kasus itu maka ujung-ujungnya bebas alias dinyatakan tidak bersalah atas kasus penganiayaan.

Jumlah TKI di Malaysia tercatat 1,8 juta orang. Yang tidak tercatat lebih banyak lagi. Dan mereka sebagian besar masih memiliki nasionalisme tinggi untuk membela Indonesia.

Banyak para TKI mengembangkan kebudayaan asli daerahnya masing-masing sebagai hiburan rindu kampung kebanggan nasionalisme. Kemudian Malaysia memfasilitasi mereka untuk dikembangkan menjadi budaya dan akhirnya memanfaatkan dan mengklaimnya.

6. Melakukan pelanggaran batas wilayah Indonesia–Malaysia
Malaysia sering melakukan pelanggaran batas wilayah Indonesia–Malaysia di pulau Kalimantan, Sulawesi dan Sumatera. Bila orang Malaysia ditangkap karena melakukan pencurian ikan di Indonesia, selalu beralasan mereka merasa masih di wilayah Malaysia.

Sudah begitu, polisi Malaysia juga sering mengawal aktivitas illegal fishing tersebut. Jika sudah berlasan perbatasan, ujung-ujungnya nelayan tersebut dilepas.

7. Polisi Diraja Malaysia memukuli wasit Indonesia.
Agustus 2007 wasit karate Indonesia dipukuli 4 polisi Malaysia tanpa sebab hingga akhirnya Indonesia menarik diri dari kejuaraan karate tersebut sebagai bentuk protes.

8. Mematenkan (melakukan klaim hak paten) Budaya Indonesia
Bukan sekali-dua kali negara miskin budaya ini mematenkan budaya Indonesai menjadi hak milik mereka.

Batik Parang asal Yogyakarta dan berbagai hasil kebudayaan daerah baik kesenian maupun makanan atau kerajinan sudah banyak diklaim oleh Malaysia. Alasannya satu, karya tersebut belum dipatenkan oleh Indonesia. Sekarang Batik sudah diakui dunia internasional sebagai milik syah Indonesia.

Mencoba melakukan klaim hak paten terhadap Angklung (alat musik khas Jawa Barat). Belum lagi reog Ponorogo, Kuda Lumping dan sebagainya yang diakui juga milik Malaysia karena di sana memang juga ada berkembang untuk kesenian rakyat.

Makanan khas Indonesia pun diklaim Malaysia. Sehingga kita mempertanyakan apa sebenarnya kreativitas manusia Malaysia.

Tindakan malaysia ini seakan membenarkan perkataan presiden Sukarno bahwa malaysia satu negara (kalau boleh dinamakan negara) tanpa konsepsi, karena memang malaysia sekarang seakan tidak punya jati diri sebagai bangsa.

9. Blog Malaysia Menghina Indonesia
Dalam blog yang mengatasnamakan orang Malaysia ini menghina Indonesia dengan menyebut Indon yaitu orang rendahan. Dan fakta di Malaysia memang para TKI sering diremehkan dengan sebutan seperti itu.

Rakyat Indonesia masih terus meluapkan emosi dan kemarahan atas perlakuan tersebut karena terijak martabat dan harga diri sebagai bangsa berdaulat dan bermartabat. Rakyat juga tahu bahwa Malaysia adalah negara persemakmuran Inggris bersama Australia danSingapura juga.

Namun Indonesia adalah bangsa pejuang yang tidak takut dengan senjata apapun karena yakin kebenaran dan keadilan akan ditegakkan. Rakyat masih menunggu dan melihat langkah pemerintah dalam menyikapi berbagai perlakuan Malaysia atas Indonesia.

Kita tidak menginginkan peperangan sesama negara serumpun apalagi sama-sama mengucap syahadat dan mengaku Muslim, tetapi melihat perangai pemerintah Malaysia yang arogan dan sombong maka wajib bagi kami jihad menegakkan kemuliaan di bumi Allah Indonesia.

sumber http://ziunik.blogspot.com/2010/09/dosa-dosa-malaysia-terhadap-indonesia.html