sumber: http://www.kaskus.us/showthread.php?t=4268276
10 Wanita Tercantik Dalam Dunia IT & Komputer
Sudah menjadi persepsi umum, kalau para penggemar komputer sangat identik dengan seorang “kutu buku” berkaca mata, susah bergaul, agak aneh, berjenis kelamin pria dan oooppsss…biasanya kurang menarik. Namun, seiring dengan kedatangan internet, tampaknya semua itu telah berubah.
Dunia IT bukan lagi hanya milik kaum pria, tetapi juga oleh wanita. Walaupun, agak sulit mendapatkan wanita penggemar berat IT sekaligus secantik supermodel atau aktris, tetap saja wanita tipe tersebut ada. Tidak percaya? Coba saja lihat sederetan wanita di bawah ini!
Wanita Kutu Buku Nan Cantik!
10. Wendy Cheng
9. Blain Butler
8. Kristen Holt
7. Amanda Congdon
6. Veronica Belmont
5. Cali Lewis
4. Olivia Munn
3. Jessica Chobot
2. Morgan Webb
1. Amanda MacArthur
sumber :http://geghans.blogspot.com/2010/08/10-wanita-tercantik-dalam-dunia-it-dan.html
9 Nama Iblis yang Menggoda & Menjerumuskan Manusia
Bahkan ada ulama yang berpendapat bahwa dalam menyesatkan manusia Iblis itu mem punyai spesifikasi keahlian tersendiri sesuai dengan bidangnya. Yang ahli menggoda orang shalat tugasnya hanya menggoda orang shalat, yang ahli mengkufurkan orang yang beriman tugasnya hanya mengkufurkan dengan berbagai tipu daya dan propaganda yang menyesatkan, begitu seterusnya.
sumber: http://www.akhirzaman.info/allien-a-ufo/871-nama-nama-iblis-yang-menggoda-manusia.html
Hewan-Hewan yang Mempunyai Kelainan Genetik
Kelainan genetik bisa terjadi pada siapa saja, baik itu manusia, hewan, maupun tumbuhan. Kelainan genetik yang terjadi pada manusia dan hewan biasanya terekspresi ke dalam wujud fisik atau penyakit tertentu. Berikut ini adalah sepuluh contoh hewan-hewan yang mempunyai kelainan genetik.
Buaya berkepala dua
Merupakan bayi buaya kembar siam berkepala dua kembar yang ditemukan pada tahun 2001 oleh staf sebuah peternakan buaya di Thailand.
Serangga berkepala dua
Serangga ini termasuk spesies belalang, jangkrik dan katydids. Hewan memiliki dua kepala, dan yang merah mungkin lebih menarik untuk mengalihkan perhatian dari pemangsa. Foto ini diambil di perkebunan kopi tua di amaga, negara bagian antioquia, kolombia yang memiliki ketinggian 1,400 m di atas permukaan laut.
Kucing berkepala dua
Anak kucing berkepala dua ini lahir di klinik Veteriner Swan di Perth, Australia Barat, ketika induknya dibawa masuk setelah mengalami komplikasi selama proses kelahiran. Kucing peliharaan George Huber dan Louisa Burgess ini lebih kecil dari saudaranya tidak dilahirkan dengan cacat.
Kura-kura berkepala dua
pemilik toko hewan tersebut memperoleh kura-kura berkepala dua tersebut dari seorang laki-laki di Florida yang menyelamatkan sekelompok telur setelah betina dewasa dibunuh oleh sebuah mobil. Casey-lah yang merawat kura-kura tersebut di rumah, dan kemudian membawanya ke toko hewan peliharaan. Sayangnya hewan peliharaan yang populer itu akhirnya dicuri dari toko hewan peliharaan.
Tokek berkepala dua
Tokek dengan kepala pada setiap ujung ini ditemukan di toko antik Huaihua city, provinsi Hunan, China pada tanggal 3 juni 2008. Tokek ini memiliki panjang sekitar 10 cm. Tokek tersebut dapat merangkak perlahan-lahan dan dapat bergerak menuju arah yang berlawanan tanpa menoleh kepalanya.
Sapi berkepala dua
Sapi berkepala dua ini lahir di Virginia, Amerika Serikat. Memiliki tiga set gigi, dua rahang bawah, dua hidung , tetapi hanya memiliki satu mulut dengan saluran udara yang terpisah, dan memiliki satu rongga mata, dengan dua mata di dalamnya. Ini bisa disebabkan oleh kelainan genetik, atau kesalahan selama perkembangan embrio.
Ular python berkepala dua
Ular python berkepala dua ditemukan oleh tim dokter hewan di kebun binatang di Kolombo, Srilanka. Kedua kepalanya beroperasi secara independen dan memiliki kemampuan untuk makan. Ular dengan panjang 25 inci ini menggunakan kepalanya untuk mengontrol gerakan, sementara di yang sebelah kiri mengikuti secara alami. Pada umumnya, python, hidup dalam ekosistem alami, dapat mencapai hingga tujuh meter panjang dan dapat menelan binatang yang jauh lebih besar daripada badannya sendiri.
Ikan berkepala dua
Ikan aneh ini tertangkap hilir wilayah Oilsands Alberta di danau Athabasca dengan berat 2,5 kilogram. Ikan ini memiliki memiliki dua mulut.
Domba berkepala dua
Domba berkepala dua ini lahir di Islandia. Pall stefansson, dokter hewan setempat mengatakan bahwa domba berkepala dua ini sangat langka, meskipun ia telah mendengar dari dua kasus serupa selama bertahun-tahun. Domba selamat dalam proses kelahirannya itu ternyata tidak bisa mengangkatkan kepalanya.
Babi berkepala dua
Kelahiran babi berkepala di Cina ini dipuji sebagai suatu keajaiban oleh petani disana karena babi secara umum dianggap sebagai simbol kesuburan di Cina. Selain itu, binatang aneh ini lahir pada 2007, yang merupakan tahun babi , jadi daging babi yang unik ini dianggap sebagai berkah. Lahir dengan berat 1,5 kilogram, dengan 2 mulut dan 4 mata, di desa kecil di timur Quanzhou provinsi Fujian, Cina.
Sumber: Kaskus.us
Kuil Xuan Kong: Kuil yang Bergantung di Awang-awang
Kuil Xuan Kong terletak di bawah kaki gunung di atas tebing terjal dan curam di Puncak Sekatan Hijau pada kedua sisi ngarai Jin Long. Gunung di sini tinggi dan terjal, kedua sisinya tegak lurus ratusan meter, tebingnya yang terjal dan curam seperti belahan kapak dan irisan pisau, hanya saja bagian tengahnya agak cekung.
Kuil Xuan Kong telah memanfaatkan satu-satunya tempat berpijak kemudian membangunnya di tengah-tengah tebing tinggi dan terjal, itu juga dapat dikatakan dibangun di atas tebing yang sangat curam. Kuil Xuan Kong membangun kuilnya menggantung di tengah awang-awang, ini pasti sangat mempunyai arti yang mendalam.
Di tahun yang ke-23 Dinasti Tang (tahun 735), di mana setelah penyair Agung Li Bai berwisata menikmati keindahan Kuil Xuan Kong, telah menulis dua kata "Zhuang Guan" (pemandangan yang megah) di atas batu tebing. Kuil Xuan Kong dengan konstruksi yang mendebarkan hati serta bentuknya yang sangat unik, maka dinobatkan sebagai juara dari 18 pemandangan di Gunung Heng.
Struktur Kuil Xuan Kong sangat halus dan indah, seluruh kuil ditopang oleh kayu yang tegak dan mendatar. Semua belandar yang dijadikan sebagai balok penyangga ini disebut: pikulan pipih besi, dengan menggunakan hasil setempat yang khas yaitu sejenis pohon yang mirip cemara, lalu diolah menjadi balok segi empat, kemudian ditancapkan dalam-dalam ke batu karang yang keras. Dan katanya, kayu belandar telah direndam dengan minyak kayu Tung yang memiliki fungsi antilapuk.
Lagi pula setiap batang kayu yang tegak itu jasanya juga tidak dapat dipungkiri. Semua penempatan kayu ini telah melalui perhitungan yang sangat cermat, untuk memastikan supaya bisa menyangga seluruh konstruksi Kuil Xuan Kong.
Konon katanya, ada tiang kayu yang berfungsi sebagai penahan beban, ada yang digunakan untuk keseimbangan tinggi rendahnya kamar loteng, ada yang harus ditambah beban tertentu di atasnya baru bisa mengembangkan efek penyangganya, jika kosong tidak ditambah beban apa pun, maka dia tidak dapat meminjam kekuatannya untuk menyangga.
Prinsip yang unik ini sangat sulit dibanyangkan oleh teori ilmu pengetahuan modern. Maka jika dipandang dari kejauhan orang-orang menamakan Kuil Xuan Kong sebagai: Tiga utas ekor kuda yang bergantungan di awang-awang.
Konon katanya Kuil Xuan Kong dibangun oleh seorang biksu yang bernama Liao Ran pada masa Dinasti Wei Utara (tahun 386-534), dan hingga sekarang telah lebih dari 1.400 tahun. Meskipun telah direnovasi dan bahkan kerap diguncang gempa bumi, namun seluruh strukturnya tetap baik, tidak mengalami kerusakan. Ini dapat dikatakan sebagai keajaiban dalam sejarah bangunan.
Namun yang lebih membuat orang merenungkannya adalah bangunan Kuil Xuan Kong sama sekali tidak dibangun menurut desain sebagaimana lazimnya. Bagi orang yang menempati Kuil Xuan Kong juga ada syaratnya, dan syaratnya ini adalah alamiah, bukan dibuat oleh manusia.
Sebab orang yang penakut sama sekali tidak berani tinggal di tempat awang-awang. Kuil Xuan Kong memiliki balairung kamar loteng lebih dari 40 ruangan. Bagian atas dan bawah dihubungkan dengan tangga spiral, jika berjalan di atas tangga kayu, maka orang depan sepertinya menginjak di atas kepala orang di belakang.
Antara paviliun pusat dan paviliun samping ada jalan papan, begitu diinjak bergetaran dan menimbulkan suara krek, melalui celah papan masih bisa terlihat ratusan meter jurang yang dalam, membuat orang terkejut dan takut. Namun bagi biksu yang bersih hati dan pikirannya, mereka tidak akan merasa takut. Jika dilihat dari pemikiran orang sekarang, karena sekarang segala-galanya bersandar pada teori pembuktian secara ilmiah, maka bagaimana berani tinggal di atas sana?
Namun bagi biksu, karena dia percaya pada Buddha: "Ada Buddha yang melindungi", dan "kehidupan sudah ditakdirkan" dan pemikiran-pemikiran lainnya, maka dia tidak akan memandang hidup dan mati itu dengan begitu berat, orang-orang yang tinggal di kuil tersebut merasa "ada Buddha sehingga hatinya menjadi tenang". Semua ini dengan jelas memperlihatkan konsep pemikiran yang berbeda. Yang lebih membuat orang merasa takjub seharusnya adalah konsepsi desain dan pemilihan lokasi.
"Membangun kuil di atas tebing", usulan ini, jika dicetuskan sekarang, maka kemungkinan besar akan ditolak oleh ilmuwan modern. Lalu apakah dasarnya? Teori ilmiah modern berpendapat bahwa diterpa angin dan dijemur matahari, atau perubahan lingkungan alam, fisik gunung mungkin akan mengelupas, pelapukan, tanah longsor dan adanya krisis lainnya. Sebenarnya, jika ilmuwan menggunakan teori modern mungkin sama sekali tidak mempunyai pemikiran seperti ini.
Namun Biksu Liao Ran telah muncul ide tersebut, mengapa dia berani berpikiran seperti ini? Dia adalah seorang yang Xiulian (berkultivasi dan latihan), dia tahu adanya prinsip sejati alam, dia memiliki pengetahuan dan pemahaman yang lebih tinggi terhadap alam raya.
Dia mungkin berpikir: "Buddha bisa melindungi orang yang percaya Buddha", "Gunung ada Dewa Gunung yang mengurusnya" dll. Maka dia sama sekali tidak menganggap fisik gunung ada sesuatu bahaya, meskipun ada bahaya juga bisa menghindar, "mengubah kemalangan menjadi kemujuran, menjumpai kesulitan menjadi keberuntungan!"
Sebenarnya, Kuil Xuan Kong telah membuktikan bahwa biksu dan orang-orang yang Xiulian ini mempunyai keyakinan yang lurus akan Buddha. Jika tidak ada keyakinan yang lurus terhadap hukum Buddha, pada dasarnya dapat dikatakan tidak mungkin membangun kuil di atas tebing tinggi yang terjal dan curam.
Biksu Liao Ran pada masa Dinasti Wei Utara justru adalah saat yang tepat di mana ajaran Buddha bisa berkembang luas di China, orang-orang pada waktu itu juga dipastikan tidak akan bisa mendapatkan pelajaran ilmu pengetahuan modern, latar belakang sejarah ini tidak boleh diabaikan.
Maka dilihat dari sudut ini, orang yang Xiulian hukum Buddha juga merupakan orang yang menguasai benar ilmu pengetahuan yang sesungguhnya, hukum Buddha juga merupakan ilmu pengetahuan yang sesungguhnya, tentunya dengan hasrat yang tulus.
"Kuil yang bergantung" ini pasti akan sama seperti lampu merkuri menerangi sanubari semua orang, memberi dorongan kepada orang-orang menyelidiki dunia yang masih belum diketahui.
sumber: http://strano66.blogspot.com/2010/08/kuil-xuan-kong-kuil-yang-bergantung-di.html